Anak-anak di Gaza kelaparan akibat perang yang melanda saat ini. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 19 December 2025 19:05
Gaza: Akses masyarakat Gaza terhadap pangan dilaporkan meningkat sejak gencatan senjata pada 10 Oktober, meski warga masih menghadapi kondisi hidup yang sangat memprihatinkan.
Informasi ini disampaikan Wakil Program Pangan Dunia (WFP) untuk Palestina, Antoine Renard, dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 18 Desember 2025.
Renard menyebut operasi bantuan pangan WFP kini kembali berjalan penuh di lapangan. Menurutnya, distribusi pangan telah menjangkau lebih dari satu juta penduduk Gaza, termasuk penyaluran paket makanan dan tepung.
“Dari Program Pangan Dunia, saya dapat memastikan bahwa akses terhadap pangan meningkat secara signifikan,” ujar Renard.
Ia juga mengatakan aliran bantuan pangan terus bertambah seiring masuknya pasokan komersial.
Dilansir dari media Anadolu, temuan terbaru Klasifikasi Tahap Ketahanan Pangan Terintegrasi (IPC) diperkirakan segera dirilis, namun Renard menegaskan situasi sudah menunjukkan perbaikan. Ia menyampaikan bahwa warga kini rata-rata dapat makan dua kali sehari, kondisi yang dinilainya jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Meski demikian, Renard menekankan masih banyak tantangan berat yang harus dihadapi warga Gaza. Ia menyatakan akses pangan saja tidak cukup, karena kondisi hidup tetap sangat buruk.
Menurutnya, warga masih kesulitan memasak dengan aman karena sekitar 90% fasilitas memasak hanya menggunakan kayu dan sampah. Renard juga mengungkap cerita seorang perempuan yang kehilangan saudaranya saat mencari kayu bakar terlalu dekat dengan garis pembatas wilayah.
Walaupun gencatan senjata telah berlangsung selama dua bulan, kondisi kehidupan warga Gaza belum menunjukkan perbaikan berarti.
Israel masih menerapkan pembatasan ketat terhadap masuknya truk bantuan, yang dinilai melanggar kesepakatan kemanusiaan. Serangan sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 70.000 warga tewas dan lebih dari 171.000 lainnya luka-luka, mayoritas perempuan dan anak-anak.
(Keysa Qanita)