Usut Kematian Irene Sokoy, Kemenkes: RS yang Tolak Pasien Disanksi Tegas

Ilustrasi ibu hamil. Foto: Dok. Unsplash.com.

Usut Kematian Irene Sokoy, Kemenkes: RS yang Tolak Pasien Disanksi Tegas

M. Iqbal Al Machmudi • 23 November 2025 14:48

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan mengusut dugaan ibu muda asal Kampung Hobong, Kabupaten Jayapura, Irene Sokoy, yang meninggal bersama bayi yang sedang dikandungnya setelah ditolak sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura. Kemenkes memastikan bakal menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran.

"Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, pastinya akan ada sanksi tegas yang dikenakan untuk RS yang diduga menolak pasien," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman kepada Media Indonesia, Minggu, 23 November 2025.
 


Aji mengatakan pihaknya akan menginvestigasi bersama dinas kesehatan setempat. Dia juga mengingatkan pesan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar tak menolak pasien.

Ia menegaskan bahwa penolakan pasien oleh RS merupakan pelanggaran Undan-Undang (UU) Kesehatan yang dapat mengarah ke unsur pidana. 

"Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahwa RS tidak boleh menolak pasien. RS harus bertindak profesional dengan mengutamakan keselamatan pasien dibanding masalah administrasi," ujar Aji.


Abraham Kabey, ayah mertua mendiang Irene Sokoy yang meninggal bersama bayi dalam kandungan. Foto: ANTARA/Agustina Estevani Janggo.

Kronologi 

Seorang ibu hamil Irene Sokoy asal Kampung Hobong, Sentani, meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya pada Senin, 17 November 2025, karena tak dilayani rumah sakit. Pasien bersama keluarga datang ke RSUD Yowari pada Minggu sore, 16 November 2025. 

Pasien berencana melahirkan secara normal di rumah sakit tersebut. Karena kondisi pasien, dokter menyarankan harus segera dioperasi dan dirujuk ke RS Dian Harapan, RSUD Abepura hingga Rumah Sakit Bhayangkara.

Namun, pasien belum tertangani hingga dirujuk ke RSUD Jayapura. Dalam perjalanan ke RSUD Jayapura, saat tiba di Skyline, pasien mengalami kejang-kejang sehingga ambulans harus memutar balik lagi ke RS Bhayangkara. 

Dalam perjalanan pasien dalam kondisi mulut dan hidung mengeluarkan busa. Sampai di rumah sakit Bhayangkara, petugas melakukan upaya pertolongan dengan CPR tetapi nyawa pasien dan bayi yang dikandungnya tak tertolong.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)