Wall Street jeblok. Foto: Xinhua/Michael Nagle.
Husen Miftahudin • 22 May 2025 08:03
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) karena lelang obligasi 20 tahun mengalami penurunan permintaan dan imbal hasil obligasi Treasury AS melonjak.
Mengutip Xinhua, Kamis, 22 Mei 2025, Dow Jones Industrial Average turun 816,80 poin, atau 1,91 persen, menjadi 41.860,44. S&P 500 turun 95,85 poin, atau 1,61 persen, ditutup pada 5.844,61, sementara Nasdaq Composite turun 270,07 poin, atau 1,41 persen, berakhir pada 18.872,64, hari negatif pertamanya dalam tiga hari.
Sebanyak sepuluh dari sebelas sektor utama S&P 500 ditutup di wilayah negatif. Sektor real estat dan perawatan kesehatan memimpin penurunan, masing-masing turun 2,63 persen dan 2,37 persen. Sektor jasa komunikasi menjadi satu-satunya sektor yang membukukan kenaikan, naik 0,67 persen.
Penurunan terjadi saat imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mendekati 4,6 persen dan imbal hasil obligasi 30 tahun naik di atas lima persen. Imbal hasil melonjak lebih jauh setelah lelang obligasi pemerintah AS senilai USD16 miliar untuk obligasi 20 tahun mendapat permintaan yang lebih lemah dari yang diharapkan, sehingga menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dari yang diantisipasi pasar.
Kepala Strategi Investasi Piper Sandler, Michael Kantrowitz menguraikan ambang batas penting untuk imbal hasil Treasury 10-Tahun dan menjelaskan bagaimana pergerakan di sekitar level tersebut dapat memengaruhi pasar saham.
"Jalur suku bunga juga akan menjadi krusial bagi ekuitas, khususnya untuk kinerja relatif. Sejak 2022, pasar ekuitas telah berjuang ketika suku bunga 10 tahun bergerak di atas 4,5 persen sampai 4,75 persen dan kami kembali mendorong zona itu," jelas dia.
Baca juga: IHSG Makin Perkasa di Zona Hijau ke Level 7.142,4 |