Kapal Bantuan ‘Handala’ Lanjutkan Misi ke Gaza setelah Gangguan Komunikasi

Kapal Handala yang disiapkan Freedom Flotilla Coalition kembali berlayar ke Gaza. Foto: Anadolu

Kapal Bantuan ‘Handala’ Lanjutkan Misi ke Gaza setelah Gangguan Komunikasi

Fajar Nugraha • 25 July 2025 19:05

Gaza: Kapal kemanusiaan ‘Handala’ yang membawa bantuan ke Jalur Gaza kembali melanjutkan perjalanannya pada Jumat, 25 Juli 2025 pagi, setelah mengalami gangguan komunikasi selama dua jam di tengah laporan kemunculan drone di sekitar kapal.

Koalisi Freedom Flotilla, yang mengoordinasikan misi tersebut, menyatakan dalam unggahan di Telegram bahwa kapal kini berada kurang dari 349 mil laut atau sekitar 646 kilometer dari wilayah Gaza dan tetap berada dalam jalur misinya.

“Selama kurang lebih dua jam, komunikasi kapal Freedom Flotilla kami terputus, dan sejumlah drone terlihat di sekitar kapal, memicu kekhawatiran serius akan kemungkinan serangan,” demikian pernyataan resmi koalisi, seperti dikutip Anadolu, Jumat, 25 Juli 2025.
 

Baca: Hilang Kontak, Kapal Bantuan 'Handala' Menuju Gaza Diduga Dihalangi.


Kelompok aktivis tersebut menyerukan kepada publik untuk terus memantau perkembangan misi ‘Handala’ serta menekan pemerintah dan media agar menghentikan blokade terhadap Gaza yang mereka sebut sebagai ilegal.

“Terus pantau Handala dan Palestina, serta tekan pemerintah dan media Anda untuk memutus pengepungan ilegal terhadap Gaza,” lanjut pernyataan itu.

Dalam video yang turut dibagikan, aktivis Tan Safi mengonfirmasi bahwa kru kapal sempat tidak mengetahui adanya gangguan global terhadap layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk, yang kemungkinan menjadi penyebab terputusnya komunikasi.

“Beberapa pakar menyelidiki dan mengatakan gangguan ini tidak biasa,” kata Safi.

“Ini bukan pertama kalinya Elon bekerja sama dengan Israel, tetapi kemungkinan besar gangguan ini bersifat global,” ucap Safi.

Meski begitu, Safi menambahkan bahwa drone masih tampak berada di sekitar kapal, sehingga para aktivis tetap siaga selama pelayaran.

Koalisi Freedom Flotilla sebelumnya juga kehilangan kontak dengan kapal ‘Handala’ saat mencemaskan adanya ancaman serangan, terutama setelah melihat pola serupa dalam beberapa insiden terdahulu.

Pada Mei lalu, kapal MV Conscience dilaporkan menjadi sasaran serangan drone di dekat Malta, sementara pada Juni, kapal Madlene dicegat oleh pasukan Israel yang kemudian menahan 12 aktivis di dalamnya.

Gangguan terhadap misi-misi bantuan ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Lebih dari 59.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas sejak dimulainya operasi militer Israel pada Oktober 2023.

Situasi ini juga telah memicu proses hukum internasional, termasuk di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mahkamah Internasional (ICJ), yang masing-masing mengusut dugaan kejahatan perang dan genosida di Jalur Gaza.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)