Menlu Iran Sebut Israel Lari ke 'Daddy' untuk Hindari Rudal Balasan

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi. (Anadolu Agency)

Menlu Iran Sebut Israel Lari ke 'Daddy' untuk Hindari Rudal Balasan

Willy Haryono • 28 June 2025 08:51

Teheran: Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menyatakan bahwa rezim Israel tak punya pilihan selain berlari dan mengadu ke ’Daddy’ untuk menghindari kehancuran oleh rudal Iran. Istilah ‘Daddy’ atau ‘Ayah’ merujuk pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pernyataan Araghchi diunggah di akun media sosial X pada Jumat, empat hari setelah Trump mengumumkan gencatan senjata yang akhirnya bertahan hingga saat ini.

Istilah ‘Daddy’ pertama kali disebutkan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte untuk menggambarkan Trump yang bertindak seperti sosok ayah yang melerai pertengkaran antara Iran dan Israel.

Gedung Putih merespons pernyataan Rutte dengan merilis video Trump saat menghadiri KTT NATO di Belanda, disertai lagu Hey Daddy (Daddy’s Home) oleh Usher.

Istilah ‘Daddy’ juga dimanfaatkan Iran untuk mengkritik Israel.

“Rakyat Iran yang hebat dan berkuasa telah memperlihatkan kepada dunia bahwa rezim Israel tidak punya pilihan selain lari ke ‘Daddy’ untuk menghindar dari penghancuran oleh rudal kami,” tulis Araghchi di X dan dikutip UPI, Sabtu, 28 Juni 2025.

“Kami tidak tinggal diam terhadap ancaman dan penghinaan. Jika delusi menyebabkan kesalahan fatal, Iran tidak akan ragu mengungkap kemampuan sejatinya, yang pasti akan mengakhiri semua delusi tentang kekuatan Iran,” sambung dia.

Araghchi juga memberi peringatan kepada Trump untuk lebih menghormati Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

“Jika Presiden Trump benar-benar ingin bernegosiasi, dia harus menghentikan nada tidak hormat dan tak dapat diterima terhadap Pemimpin Tertinggi kami dan berhenti menyakiti jutaan pengikut setianya,” tegas dia.

Sementara itu, Trump membalas lewat unggahan di Truth Social: “Kenapa Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa Iran telah menang dalam perang melawan Israel? Pernyataan itu jelas bohong. Sebagai seorang beriman, dia tak seharusnya berdusta.”

Trump juga mengklaim telah menyelamatkan Khamenei dari “kematian buruk dan terhina,” seraya memperingatkan Israel untuk tidak mengeksekusi pemimpin tersebut.

Araghchi menutup unggahannya dengan pujian terhadap ketangguhan bangsa Iran.

“Kerumitan dan ketabahan rakyat Iran tergambar jelas pada permadani-permadani megah kami, hasil kerja keras dan kesabaran. Namun, sebagai sebuah bangsa, dasar kami sederhana: kami menghargai diri kami sendiri, menjaga independensi kami, dan tidak akan membiarkan siapa pun menentukan nasib kami.”

Trump juga mengumumkan bahwa pejabat AS dan Iran akan bertemu pekan depan untuk membahas kemungkinan kesepakatan nuklir—meski ia menegaskan bahwa kesepakatan tersebut tidak mutlak diperlukan.

Baca juga:  Momen Canggung saat Sekjen NATO Sebut Trump ’Daddy’

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)