Rusia Nyatakan Keinginan untuk Bertemu dengan Donald Trump

Moskow: Para pejabat Rusia menyatakan keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pertemuan penting dengan utusan khususnya di Moskow, Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu.

Juru bicara Karoline Leavitt menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan bahwa "kemajuan besar" telah dicapai selama pertemuan Steve Witkoff dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mengatakan Trump "terbuka untuk bertemu dengan Presiden Putin dan Presiden Zelensky."

"Presiden Trump ingin perang brutal ini berakhir," tambah Leavitt, seperti dikutip Anadolu, Kamis 7 Agustus 2025.
 

Baca: Rusia Sebut Pertemuan Putin dan Utusan Trump Berlangsung Konstruktif.

Witkoff tiba di Moskow pada Rabu pagi dalam kunjungan kelimanya ke Rusia sejak awal tahun. Ia terakhir kali bertemu Putin pada 25 April. Kunjungan tersebut dilakukan dua hari sebelum tenggat waktu 10 hari yang ditetapkan Trump bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.

Yuri Ushakov, seorang ajudan utama Putin, mengatakan pertemuan itu "bermanfaat dan konstruktif." Para pejabat, katanya, membahas perang Kremlin melawan Ukraina dan prospek pengembangan kerja sama strategis antara Moskow dan Washington.

Ia mengatakan, Rusia menyampaikan "beberapa sinyal" mengenai konflik tersebut, dan "sinyal-sinyal terkait" telah diterima atas nama Trump.

Pada bulan Juni, Trump memberi Rusia waktu 50 hari, setelah itu ia mengancam akan mengenakan bea masuk hingga 100% kepada Rusia dan mitra dagangnya kecuali Moskow dan Kyiv mencapai kesepakatan damai.

Pada 29 Juli, Trump mengatakan ia memutuskan untuk mengurangi tenggat waktu tersebut menjadi 10 hari karena "kekecewaannya" terhadap Putin.

Sebuah laporan Bloomberg mengatakan Rusia sedang mempertimbangkan opsi konsesi kepada Trump, termasuk penghentian sementara serangan pesawat nirawak dan rudal, mengutip sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut.

Laporan itu menambahkan bahwa "jeda udara" mungkin merupakan salah satu usulan potensial Rusia, asalkan Ukraina juga setuju untuk ikut serta.