Ilustrasi panen raya padi. Foto: Medcom.id/Novi Adavid.
Media Indonesia • 19 March 2025 08:45
Banjarbaru: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Kalimantan Selatan Dani Satrio. Pencopotan karena dinilai pasif dalam menyerap gabah petani saat panen raya.
Pencopotan ini setelah Mentan mendapat keluhan petani saat panen raya di Desa Maluka, Kabupaten Tanah Laut dan merasa kecewa atas kinerja Bulog Kalsel. “Saya kecewa dengan Bulog hari ini. Petani menunggu kepastian harga di sawah, tapi Bulog malah menunggu di gudang. Ini nggak bisa dibiarkan. Harus ada perbaikan sistem. Kalau ada yang tidak mau bekerja untuk rakyat, lebih baik minggir!,” tegas Mentan Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 19 Maret 2025.
Keluhan petani di Tanah Laut ini menjadi sorotan Mentan, di mana mereka mengungkapkan saat ini gabah mereka terpaksa dijual ke tengkulak dengan harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu hanya Rp5.300 hingga Rp5.600 per kilogram. Hal ini terjadi karena Bulog di Kalimantan Selatan dinilai kurang responsif dan sulit dihubungi ketika petani membutuhkan kepastian penyerapan.
“Bulog di sini susah sekali dihubungi, mereka juga jarang turun ke lapangan. Padahal sekarang petani lagi panen raya, tapi nggak ada kepastian. Akhirnya, kami terpaksa jual ke tengkulak meskipun harganya jauh di bawah HPP,” keluh seorang petani Tanah Laut.
Baca: Bencana Banjir Tak Ganggu Proses Panen Beras |