Tak Banyak Bergerak, Dolar AS Terkapar

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Tak Banyak Bergerak, Dolar AS Terkapar

Eko Nordiansyah • 15 March 2025 10:18

New York: Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, kembali turun pada Jumat, 14 Maret 2025. Penurunan ini setelah beberapa tajuk utama seputar tarif dan RUU belanja AS.

Dilansir FXStreet, Sabtu, 15 Maret 2025, indeks, yang telah dibatasi di bawah hambatan 104,00 minggu ini, tidak banyak bergerak meskipun ada banyak sentimen positif.

Pergerakan indeks dolar tidak banyak terpengaruh rumor soal kemungkinan kesepakatan gencatan senjata oleh Ukraina, langkah pertama dalam pemungutan suara rencana belanja Jerman, dan pembalasan dari Kanada dan Eropa terhadap tarif AS.

Di sisi data ekonomi, University of Michigan telah menerbitkan pembacaan pendahuluan sentimen konsumen untuk bulan Maret yang turun ke 57,9 dan ekspektasi inflasi 5 tahun yang melonjak ke 3,9 persen.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik)

Terjebak di Situasi yang Tidak Pasti

Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan kelelahan bearish setelah koreksi tajam ke bawah minggu lalu. Volatilitas dalam aksi harganya sepenuhnya terhapus, dan bahkan DXY stabil pada hari Jumat setelah memulihkan penurunan awal mingguan.

Ketika ketegangan meningkat menjelang tarif timbal balik yang mulai berlaku pada bulan April, tampaknya Indeks Dolar AS mungkin akan mengurangi beberapa penurunan minggu lalu saat menilai arah menuju minggu depan.

Risiko positifnya adalah penolakan di 104,00 yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan lebih jauh. Setelah menembus zona itu, serangkaian level-level penting, seperti 105,53 dan 105,89, akan muncul sebagai batas.

Di sisi bawah, level angka bulat 103,00 dapat dianggap sebagai target bearish jika imbal hasil AS kembali turun, bahkan tidak mustahil ke level 101,90 jika pasar lebih jauh menyerahkan kepemilikan Dolar AS jangka panjangnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)