Penanggulangan Bencana di Cianjur Selatan Dipastikan Tertangani

Kondisi jalan dan jembatan di Desa Sukasirna Kecamatan Leles Kabupaten Cianjur terbelah akibat dampak pergerakan tanah. Dokumentasi/ Media Indonesia

Penanggulangan Bencana di Cianjur Selatan Dipastikan Tertangani

Media Indonesia • 4 February 2025 14:45

Cianjur: DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan penanganan pascabencana hidrometeorologi di wilayah selatan terealisasi dengan baik. Lembaga legislatif itu pun berharap perlu ada target yang jelas sehingga menjadi garansi bagi masyarakat, terutama para penyintas.

Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, mengaku sudah mengundang perangkat daerah teknis di lingkup Pemkab Cianjur membahas penanganan pascabencana di wilayah selatan. Sebab bencana pada akhir 2024 itu menimbulkan kerugian dan dampak yang sangat besar.

"Saya undang Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, lalu Kepala Pelaksana BPBD, kemudian Kepala Dinas PUTR dan Kepala Dinas Perkim. Kita laksanakan rapat koordinasi untuk mempercepat penanganan pascabencana di wilayah selatan," kata Lepi di Cianjur, Selasa, 4 Februari 2025.
 

Baca: Sepekan Lebih Demak Terendam Banjir, Warga Mengungsi
 
Lepi menekankan pentingnya akselerasi penanganan pascabencana. Sehingga, Pemkab Cianjur perlu memasang target yang jelas upaya-upaya penanganannya. 

"Perlu ada target dan timeline yang jelas, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, khususnya penyintas bencana alam di Cianjur selatan," jelasnya.

Lepi menuturkan berdasarkan keterangan Dinas Perkim, telah dilakukan inventarisasi dan verifikasi jumlah bangunan rumah warga terdampak bencana. Jumlah tersebut telah diusulkan 
ke Badan Geologi untuk dikaji secara teknis, khususnya di kecamatan yang masuk kategori zona merah. 

"Sampai saat ini, yang telah keluar kajian teknis dari Badan Geologi tersebar di sembilan kecamatan yaitu Kadupandak, Pagelaran, Pasirkuda, Cibinong, Sukanagara, Sindangbarang, Agrabinta, Takokak, dan Cijati. Ada satu wilayah masih menunggu kajian teknis Badan Geologi yaitu Kecamatan Tanggeung," ungkapnya. 

Hasil pendataan di lapangan yang dilaksanakan Dinas Perkim, sebut Lepi, jumlah bangunan rusak yang telah diverifikasi sebanyak 1.327 unit. Namun data itu masih dinamis karena pengolahan data masih berjalan. 

"Kami, DPRD dan Pemkab Cianjur menyepakati, wilayah yang telah keluar kajian teknisnya dari Badan Geologi, harus segera diusulkan ke BNPB untuk segera mendapatkan bantuan," bebernya.

Legislatif dan eksekutif pun terus mendorong agar bantuan stimulan dari pemerintah pusat melalui BNPB bisa segera terealisasi. Terutama bagi warga yang rumahnya rusak berat, sedang, dan ringan.

"Sekaligus juga kami mengharapkan kerja kolaboratif antara DPRD dan Pemkab Cianjur terus ditingkatkan untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya bagi yang terdampak bencana alam wilayah selatan," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)