Kolaborasi Dukung Peningkatan Pengembangan Kepemimpinan di Indonesia

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Kolaborasi Dukung Peningkatan Pengembangan Kepemimpinan di Indonesia

Eko Nordiansyah • 22 May 2025 19:49

Jakarta: NBO Indonesia meluncurkan kemitraan dengan Leadership Pipeline Institute (LPI). Kerja sama ini menghadirkan metodologi kepemimpinan melalui konsep Leadership Pipeline yang diharapkan dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

“Kepemimpinan bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah disiplin yang harus dibangun secara sadar dan sistematis,” ujar Founder & CEO NBO Indonesia Susanna Hartawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 Mei 2025.

NBO Indonesia menawarkan berbagai layanan, termasuk pembelajaran dan pengembangan, manajemen talenta, transformasi budaya, pengembangan organisasi, eksekusi strategi, coaching, solusi HR digital, dan employer branding dalam pengembangan SDM dan transformasi organisasi.

“Di dunia yang terus berubah, organisasi yang membina pemimpin di setiap jenjang tidak hanya mendapatkan keunggulan kompetitif, tetapi juga membangun budaya akuntabilitas, ketangkasan, dan keunggulan,” kata dia.

Sementara itu, Leadership Pipeline merupakan sebuah model yang menggambarkan tahapan transisi seseorang ketika naik ke posisi kepemimpinan yang lebih tinggi dalam organisasi. Setiap tahap memiliki kebutuhan kompetensi, nilai-nilai, dan keterampilan kerja yang berbeda.

“Kami merasa terhormat dapat menjalin kemitraan dengan NBO Indonesia. Kolaborasi ini mencerminkan ambisi bersama untuk membentuk jalur pemimpin masa depan yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Chief Operating Officer LPI Anders Ibsen.
 

Baca juga: 

Menaker Terbitkan Surat Edaran Larangan Penahanan Ijazah



(Kolaborasi NBO Indonesia dengan Leadership Pipeline Institute (LPI). Foto: Dok istimewa)

Peningkatan keterampilan teknologi AI

Head of New Business & Public Policy, Indonesia Market LinkedIn Lanny Wijaya menyampaikan, berdasarkan survei internal LinkedIn secara global, sembilan dari 10 eksekutif C-suite menempatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai prioritas utama dan menyatakan bahwa karyawan mereka telah mulai memanfaatkannya.

Hal ini terlihat dari peningkatan dua kali lipat dalam jumlah keterampilan AI yang dicantumkan di profil pengguna LinkedIn dibandingkan tahun 2018. Bahkan, para eksekutif C-suite kini menambahkan keterampilan AI ke dalam profil mereka tiga kali lebih banyak dibandingkan dua tahun lalu.

“Penting bagi kita untuk memahami dampak AI terhadap pekerjaan melalui skills framework. Di dalamnya, kita dapat mengidentifikasi tiga jenis pekerjaan: pekerjaan yang terdampak atau terdisrupsi oleh generative AI, pekerjaan yang mengalami augmentasi, serta pekerjaan yang relatif terlindungi dari pengaruh AI generatif,” ujar Lanny.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)