Ilustrasi MBG. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Husen Miftahudin • 23 May 2025 12:48
Jakarta: Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sekarang ini, bisa menjadi sektor yang dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia.
"Kita harus bantu Presiden (Prabowo) yang punya pemikiran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan salah satu yang sedang dikerjakan adalah program MBG atau Makan Bergizi Gratis. Selain mencerdaskan anak-anak Indonesia untuk kedepannya, program MBG ini juga harus menggerakan ekonomi baru," kata pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tumiran, dalam siaran pers, Jumat, 23 Mei 2025.
Ekonomi baru yang dimaksud adalah terbukanya lapangan kerja. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan MBG, selain kebutuhan beras, daging, telur, adalah sarana untuk masak, sarana untuk menyediakan yang sekarang ini belum tersedia semua dengan baik. Oleh karena itu, hal tersebut akan menjadi angin segar disaat terjadinya badai PHK belakangan ini.
Namun sayangnya, di saat terjadi PHK di mana-mana, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian justru berwacana akan 'membuka keran' APBN sebesar Rp6 triliun untuk impor kebutuhan sekitar 140 juta food tray dari Tiongkok.
Hal ini dinilai berlawanan dengan tujuan Presiden Prabowo Subianto yang menjalankan program MBG. Salah satu tujuannya adalah dapat menggerakkan ekonomi dalam negeri.
"Kenapa enggak kita siapin? Apa kerja menteri terkait? Menteri Perindustrian misalnya, ya dikerjain, industri-nya tumbuh dong. Menteri Tenaga Kerja, gimana mendorong tenaga kerja terampil untuk bisa mencetak peralatan-peralatan itu? Sekarang lapangan kerja susah, gimana? Masa pemerintah ngasih makan, kemudian bapaknya gak dikasih kerjaan," ucap Tumiran.
Baca juga: BGN Dorong Penambahan Anggaran BPOM untuk Mengawasi MBG |