Trump: Kanada Harus Bayar USD61 Miliar atau Gabung dengan AS Agar Bisa Dilindungi Golden Dome

Presiden AS Donald Trump saat mengumumkan proyek Golden Dome di Gedung Putih, Washington, Selasa, 20 Mei 2025. (EPA)

Trump: Kanada Harus Bayar USD61 Miliar atau Gabung dengan AS Agar Bisa Dilindungi Golden Dome

Riza Aslam Khaeron • 28 May 2025 15:50

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi dengan menyampaikan ultimatum kepada Kanada terkait proyek pertahanan rudal "Golden Dome."

Dalam unggahan terbaru di akun TruthSocial miliknya, Trump menyatakan bahwa Kanada harus membayar sebesar 61 miliar dolar AS jika tetap memilih menjadi "negara terpisah namun tidak setara," tetapi akan mendapatkan akses gratis jika bergabung menjadi negara bagian AS ke-51.

"Saya memberi tahu Kanada, yang sangat ingin menjadi bagian dari Sistem Golden Dome kami yang luar biasa, bahwa mereka harus membayar 61 Miliar Dolar jika mereka tetap sebagai Negara terpisah namun tidak setara, tetapi akan membayar NOL DOLAR jika mereka menjadi Negara Bagian ke-51 yang kami cintai. Mereka sedang mempertimbangkan tawarannya!" ujar Trump dalam unggahan di TruthSocial, Selasa, 27 Mei 2025.

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam setelah Raja Charles III menyampaikan pidato langka di parlemen Kanada yang menegaskan kedaulatan negara tersebut dalam menghadapi masa-masa yang disebutnya "berbahaya dan tidak pasti."

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney belum secara resmi menanggapi pernyataan Trump, namun sebelumnya telah mengakui bahwa pihaknya telah mengadakan "pembicaraan tingkat tinggi" dengan Amerika Serikat terkait sistem pertahanan tersebut.

Dalam wawancara dengan penyiar publik CBC, Carney menyampaikan harapannya agar Kanada dapat bergabung dengan inisiatif pertahanan Eropa ReArm sebelum 1 Juli, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada sistem senjata AS.

Melansir Al Jazeera, proyek Golden Dome ini diperkirakan menelan biaya total sebesar 175 miliar dolar AS dan direncanakan selesai pada akhir masa jabatan Trump tahun 2029.
 

Baca Juga:
Trump Umumkan Golden Dome, Sistem Pertahanan Canggih Senilai Rp2.800 Triliun

Trump mengklaim pendanaan awal sebesar 25 miliar dolar akan diperoleh melalui rancangan undang-undang besar yang disebut "Big, Beautiful Bill" yang telah lolos tipis dari DPR dan segera dibahas di Senat.

Sistem Golden Dome disebut-sebut sebagai versi Amerika dari sistem Iron Dome milik Israel, yang dirancang untuk menangkis rudal jarak pendek. Namun para analis pertahanan mempertanyakan kelayakan proyek ini, mengingat skala cakupan yang jauh lebih besar serta potensi ancaman dari rudal jarak jauh dan hipersonik yang jauh lebih kompleks.

Tak hanya menuai sorotan di dalam negeri, proyek Golden Dome juga dikritik oleh sejumlah negara besar.

"Amerika Serikat terobsesi pada keamanan absolut demi kepentingannya sendiri, dan itu melanggar prinsip bahwa keamanan suatu negara tidak boleh merugikan negara lain," ujar Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Beijing, Jumat, 23 Mei 2025, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut program ini sebagai ancaman terhadap stabilitas strategis global.

"Ini adalah perwujudan nyata dari doktrin AS yang berbahaya, yang pada dasarnya mempersiapkan serangan pertama dengan dalih pencegahan," ujar Maria Zakharova, Moskow, Selasa, 27 Mei 2025, dikutip dari TASS.

Korea Utara pun turut mengecam rencana ini dengan menyebut AS sebagai negara yang "terobsesi mempersenjatai luar angkasa."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)