Wakil Presiden AS JD Vance (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menghadiri pertemuan dengan presiden El Salvador di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS, 14 April 2025. (EFE/EPA/KEN CEDENO / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 28 May 2025 17:22
Washington DC: Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menghentikan sementara seluruh penjadwalan wawancara visa mahasiswa asing di kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia. Langkah ini diambil seiring upaya ekspansi pemeriksaan dan penyaringan media sosial secara menyeluruh terhadap semua pemohon visa pelajar.
"Departemen Luar Negeri sedang melakukan peninjauan terhadap operasi dan proses penyaringan saat ini untuk visa pelajar dan pertukaran (F, M, J), dan berdasarkan peninjauan tersebut, berencana mengeluarkan panduan tentang perluasan pemeriksaan media sosial untuk semua pemohon visa tersebut," bunyi kabel diplomatik yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Selasa, 27 Mei 2025, dikutip dari CNN.
Kabel tersebut menginstruksikan semua kedutaan dan konsulat AS agar, mulai saat ini, tidak menambahkan kapasitas wawancara visa pelajar dan pertukaran hingga adanya panduan lanjutan, serta membatalkan seluruh slot janji temu yang tersedia namun belum dipesan.
"Bagian konsuler tetap harus fokus pada prioritas utama, termasuk layanan untuk warga negara AS, visa imigran, dan pencegahan penipuan," lanjut perintah itu, dikutip dari CNN, Selasa, 27 Mei 2025.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri membenarkan keaslian dokumen ini, meski juru bicara resmi Tammy Bruce menolak mengonfirmasi saat sesi tanya jawab dengan wartawan. "Kami menggunakan semua alat yang kami miliki untuk memverifikasi siapa pun yang ingin masuk ke negara ini," ujar Bruce, Washington DC, Selasa, 27 Mei 2025.
Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan pengacara dan pakar pendidikan tinggi.
Baca Juga: Trump Ancam Cabut Kontrak Federal untuk Harvard, Bukan Hanya Dana Hibah |