Mendag Optimistis Penandatanganan ICA-CEPA Buka Akses Pasar RI ke Kanada

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. MI/Naufal Zuhdi

Mendag Optimistis Penandatanganan ICA-CEPA Buka Akses Pasar RI ke Kanada

Naufal Zuhdi • 25 September 2025 17:02

Ottawa: Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-Canada CEPA) di Ottawa, Kanada.

Penandatanganan dilakukan bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Maninder Sidhu dan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Penandatanganan ini merupakan salah satu deliverables utama kunjungan resmi Presiden RI ke Kanada.

Budi menyatakan, Indonesia-Canada CEPA menjadi tonggak sejarah, menandai kerja sama dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, dan yang pertama bagi Kanada dengan negara di Asia Tenggara.

“Indonesia-Canada CEPA menandai babak baru hubungan ekonomi kedua negara. Perjanjian ini membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 September 2025.

Melalui Indonesia-Canada CEPA, lebih dari 90 persen atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada. Produk-produk potensial Indonesia seperti tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan elektronik otomotif hingga sarang burung walet diprediksikan akan semakin kompetitif. Bahkan beberapa produk akan langsung menikmati tarif 0 persen saat perjanjian sudah berlaku (entry into force), misalnya makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, serta granit dan marmer.

Di sisi lain, Indonesia membuka pasar sebesar 85,54 persen atau sekitar 9.764 pos tarif untuk produk prioritas Kanada, antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.

Baca juga: 

Indonesia dan Kanada Resmikan ICA-CEPA, Hapus 95 Persen Hambatan Tarif Dagang



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Peluang tembus pasar Kanada

Budi menegaskan, Indonesia-Canada CEPA harus dilihat lebih luas dari sekadar angka dan tarif. Perjanjian ini membuka peluang bagi pelaku usaha dan generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada. Sementara itu, investor dan perusahaan Kanada akan memiliki peluang untuk menemukan mitra strategis di Indonesia.

“Penandatanganan ini baru awal. Tugas kita selanjutnya adalah memastikan perjanjian ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan investor di kedua negara. Indonesia terbuka untuk kemitraan. Mari bersama-sama wujudkan pertumbuhan dan kesejahteraan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Pada Januari—Juli 2025, total perdagangan Indonesia dan Kanada mencapai USD2,72 miliar, naik sekitar 30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD2,09 miliar. Ekspor Indonesia tercatat USD1,01 miliar, sementara impor dari Kanada mencapai USD1,71 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia meliputi karet alam, alas kaki, kakao, mentega dan minyak nabati, serta tekstil. Sementara impor utama dari Kanada antara lain gandum, pupuk, kedelai, bubur kayu kimia, dan emas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)