Darurat Sampah di Banjarmasin, Pemprov Kalsel Bangun TPA Regional Baru

Ilustrasi tumpukan sampah

Darurat Sampah di Banjarmasin, Pemprov Kalsel Bangun TPA Regional Baru

Media Indonesia • 23 April 2025 09:05

Banjarmasin: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan membangun tempat pemerosesan akhir sampah (TPAS) Regional yang baru guna mengatasi kondisi darurat sampah yang terjadi di wilayah tersebut khususnya Kota Banjarmasin. 

"Sebagai bentuk komitmen kita terhadap lingkungan dan upaya membantu mengatasi darurat sampah kita akan membangun TPA baru," kata Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, pada peringatan Hari Bumi kemarin di Banjarmasin, Selasa, 22 April 2025.

TPAS baru tersebut berlokasi di kawasan sekitar jembatan Barito, Kabupaten Barito Kuala. "Beberapa waktu sudah ada koordinasi dengan Bupati Barito Kuala, mereka ada lahan seluas 60 hektare. Saat ini mulai dikerjakan pembersihan lahan seluas 25 hektare untuk pembangunan TPA baru. Pemprov sudah kerahkan empat unit alat berat," kata Muhidin.

Pembangunan TPAS Regional yang baru bertujuan untuk mengatasi kondisi darurat sampah di Kota Banjarmasin pascapenutupan TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada Februari 2025 lalu. Sejauh ini kondisi darurat sampah di Banjarmasin belum tertangani maksimal.
 

Baca: Banjarmasin Darurat Sampah, Warga Gugat Kementerian Lingkungan Hidup

Selain itu TPA Regional yang baru juga diperuntukkan untuk pembuangan sampah dari Kabupaten Barito Kuala, di mana kondisi TPA setempat juga mendapat teguran dari Kementerian LH karena open dumping dan over kapasitas. 

Wali Kota Banjarmasin, M Yamin mengatakan produksi sampah Kota Banjarmasin mencapai 650 ton perhari. Saat ini Pemkot Banjarmasin mendapat jatah pembuangan 300 ton sampah ke TPA Regional Banjarbakula milik Pemprov Kalsel. Namun karena lokasi yang jauh membutuhkan biaya yang sangat besar.

Di sisi lain keberadaan bank sampah, TPS3R maupun rumah pilah sejauh ini hanya mampu menangani sebagian kecil sampah organik dan anorganik. Pemanfaatan kembali sampah pun hanya terbatas pada botol plastik dan kertas, serta pembuatan kompos yang jumlahnya masih terbatas.

"Meski demikian Pemko Banjarmasin sangat serius berupaya mengatasi kondisi darurat sampah yang terjadi saat ini. Berbagai langkah strategis untuk mengatasi darurat sampah ini telah kita lakukan. Mulai dari sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk memilah sampah, peningkatan kinerja petugas persampahan di lapangan, rumah pilah, penataan dan perbaikan infrastruktur persampahan termasuk TPAS Basirih," ucap Yamin.

Kini Pemkot Banjarmasin dan Kementerian LH harus menghadapi gugatan warga terkait ketidakmampuan penanganan darurat sampah yang merugikan masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)