Seminar dan Konferensi Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfotek) ke-9. Istimewa.
Batam: Kota Batam dinilai memiliki potensi besar menjadi kota digital terdepan di Indonesia melalui penerapan Internet of Things (IoT) secara luas. Posisi Batam yang strategis sebagai kawasan industri, perdagangan, dan pelabuhan internasional, menjadikan kota ini ideal untuk menjadi laboratorium nasional pengembangan IoT.
Hal ini disampaikan oleh ahli informatika Arief Wibowo dalam Seminar dan Konferensi Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfotek) ke-9 yang diadakan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) Nusantara di Politeknik Negeri Batam.
Arief menjelaskan IoT adalah jaringan perangkat fisik yang saling terhubung dan mampu bertukar data untuk mendukung efisiensi, keamanan, serta pengambilan keputusan berbasis data.
"Dengan 1.000 IoT, Batam bisa menjadi kota yang efisien, adaptif, dan ramah data. Teknologi ini bukan hanya alat, tetapi ekosistem cerdas yang mengubah cara kota bekerja," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat, 14 November 2025.
Deputi Rektor bidang Kerja Sama Universitas Budi Luhur (UBL) itu juga memperkenalkan konsep
Digital Twin of Batam. Konsep ini merupakan model virtual kota yang memungkinkan pemerintah melakukan simulasi kebijakan berbasis data sebelum diterapkan di lapangan.
"Kota cerdas bukan hanya kota berteknologi, tetapi kota yang mencerdaskan warganya," kata Guru Besar bidang Teknologi Informasi itu.
Ketua IAII Nusantara DPW DKI Jakarta itu menilai transformasi digital tidak akan berhasil tanpa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri.
Seminar dan Konferensi Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfotek) ke-9. Istimewa.
Menurut dia, sinergi triple helix tersebut menjadi kunci untuk memperkuat sumber daya manusia digital, membangun startup IoT, dan menciptakan inovasi yang mampu bersaing di tingkat global.
"Dari Smart Batam kita menuju Smart Indonesia," ucap Arief.
Forum ini turut dihadiri Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura, Kepala Dinas Kominfo Kota Batam, serta sejumlah tokoh lainnya, termasuk Kepala LLDIKTI Wilayah 17.
Acara ini juga dihadiri hampir seribu peserta dari kalangan masyarakat, guru, pelajar, pengusaha, hingga aparatur pemerintah. Forum ini menghadirkan sesi panel bertema 'Penguatan SDM dan Transformasi Digital Berbasis AI untuk Kemandirian Industri Nasional dan Kerja Sama ASEAN Menuju Indonesia Emas 2045'.