Iran akan bangun fasilitas nuklir baru di lokasi aman. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 13 June 2025 15:34
Teheran: Pemerintah Iran mengumumkan rencana pembangunan fasilitas pengayaan uranium baru di lokasi yang lebih aman sebagai respons terhadap resolusi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menuding Teheran melanggar kewajiban nuklirnya.
Pernyataan bersama yang dirilis oleh Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis menyebut keputusan Dewan Gubernur IAEA sebagai tindakan politis tanpa dasar teknis dan hukum yang jelas.
Mengutip dari Press TV, Jumat 13 Juni 2025, resolusi tersebut disusun oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman, dan disahkan dengan 19 suara mendukung, tiga menolak (Rusia, Tiongkok, dan Burkina Faso), serta 11 abstain, termasuk dari India, Pakistan, Indonesia, Brasil, dan Afrika Selatan.
“Republik Islam Iran tidak punya pilihan selain merespons resolusi politik ini,” demikian pernyataan resmi dua lembaga Iran tersebut.
Sebagai langkah awal, Kepala AEOI Mohammad Eslami telah memberikan instruksi untuk membangun pusat pengayaan baru di lokasi yang aman, menggantikan fasilitas lama di Fordow. Lokasi baru itu akan dilengkapi dengan mesin pengayaan generasi keenam, yang lebih maju dari teknologi sebelumnya.
Iran menekankan bahwa seluruh laporan IAEA sejauh ini tidak pernah menemukan pelanggaran terhadap komitmen Iran dalam pengawasan nuklir, sesuai perjanjian Safeguards.
Pernyataan tersebut juga menuduh bahwa empat negara penyusun resolusi menggunakan dewan IAEA untuk tujuan politik dan menghidupkan kembali tuduhan lama yang telah ditutup berdasarkan resolusi IAEA pada November 2015.