Trump Akan Hadiri Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia Jika Putin Datang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: The New York Times

Trump Akan Hadiri Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia Jika Putin Datang

Fajar Nugraha • 14 May 2025 14:30

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersedia menghadiri pertemuan damai Rusia-Ukraina di Istanbul pada Kamis. Namun kehadirannya bergantung pada konfirmasi partisipasi Presiden Rusia Vladimir Putin, demikian disampaikan utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, pada Selasa 13 Mei 2025.

“Kami berharap Presiden Putin juga hadir. Jika itu terjadi, maka Presiden Trump akan datang. Ini bisa menjadi pertemuan yang luar biasa,” kata Kellogg dalam wawancara dengan Fox Business.

Mengutip dari Anadolu, Rabu 14 Mei 2025, pertemuan ini diprakarsai oleh Türkiye sebagai fasilitator dan akan menjadi perundingan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina sejak awal 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengonfirmasi kehadirannya, sementara Putin baru mengisyaratkan kesiapan untuk berdialog tanpa prasyarat, namun belum memberikan konfirmasi resmi.

Trump saat ini tengah menjalani tur kawasan Teluk, namun menurut pernyataan Gedung Putih kepada CNN, utusan khusus Kellogg dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff dijadwalkan hadir di Istanbul sebagai perwakilan AS.

Kellogg menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran ketiga pemimpin dapat membuka jalan bagi terobosan signifikan. 

“Presiden Trump punya kemampuan dalam bernegosiasi. Jika dia hadir, Zelensky juga ada, dan jika Putin datang, saya pikir kita jauh lebih dekat pada kesepakatan daripada yang diperkirakan banyak orang,” ujar Kellogg.

Ia juga mengungkap bahwa para negosiator telah menyiapkan term sheet atau daftar poin pembahasan yang mencakup isu gencatan senjata sebagai prioritas utama. 

“Kami akan hadir dan melihat bagaimana hasilnya,” imbuh Kellogg.

Pertemuan ini dinilai sebagai momen kritis dalam upaya mengakhiri konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis energi serta pangan global.

Trump sebelumnya menyebut negosiasi di Istanbul sebagai “hari besar potensial bagi Rusia dan Ukraina” dan menyatakan minat untuk berpartisipasi langsung, meskipun jadwal kunjungannya ke Timur Tengah dapat menjadi kendala.

Putin, yang mendapat tekanan diplomatik internasional untuk mengakhiri perang, belum memberikan kepastian kehadiran, membuat pertemuan ini tetap berada dalam ketidakpastian hingga menit terakhir.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)