Menlu AS Marco Rubio. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 September 2025 08:43
Washington: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menyatakan pada Sabtu, 13 September, bahwa insiden masuknya drone Rusia ke wilayah udara Polandia pekan ini sebagai sesuatu yang “tak dapat diterima.”
Rubio menambahkan meski drone-drone tersebut “diluncurkan secara sengaja” oleh Moskow, belum diketahui apakah Polandia menjadi target spesifiknya.
“Kami menilai ini sebagai perkembangan yang tidak dapat diterima, disayangkan, dan berbahaya,” kata Rubio kepada wartawan sebelum berangkat ke Israel dan Inggris.
“Tak diragukan lagi: drone-drone itu diluncurkan dengan sengaja. Pertanyaannya adalah apakah drone-drone itu memang diarahkan masuk ke Polandia secara spesifik,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 14 September 2025.
Jumat lalu, NATO mengumumkan rencana penguatan pertahanan di front timur menyusul insiden di mana Polandia menembak jatuh drone-drone yang memasuki wilayah udaranya. Ini merupakan kali pertama anggota NATO terlibat aksi militer selama perang Rusia-Ukraina.
Rubio mengatakan jika terbukti drone-drone itu memang ditujukan ke Polandia, maka “jelas ini akan menjadi langkah yang sangat eskalatif.”
“Ada sejumlah kemungkinan lain, tapi kami ingin memastikan semua fakta dan berkonsultasi dengan sekutu sebelum membuat keputusan spesifik,” lanjutnya.
Pada Rabu lalu, 19 drone Rusia menembus wilayah udara Polandia dalam pelanggaran terbesar sejak Moskow melancarkan perang besar-besaran terhadap Ukraina. Beberapa drone berhasil dicegat pertahanan NATO, memicu konsultasi darurat di Warsawa dan respons tegas dari sekutu.
NATO kemudian meluncurkan Eastern Sentry, sebuah operasi baru untuk memperkuat pertahanan di sepanjang sisi timurnya.
Baca juga: Survei Ungkap Mayoritas Warga Polandia Enggan Masuk Militer Jika Perang Meletus