Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Anadolu
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa negaranya bersedia menukar wilayah dengan Rusia sebagai bagian dari potensi negosiasi perdamaian. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada Selasa 11 Februari 2025.
Zelensky juga menekankan bahwa Eropa tidak akan mampu menanggung beban perang Ukraina sendirian tanpa dukungan Amerika Serikat.
Melansir dari France24, Rabu 12 Februari 2025, juru bicara Zelensky mengonfirmasi bahwa Presiden Ukraina akan bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance pada Jumat mendatang dalam Konferensi Keamanan Munich. Pertemuan ini terjadi di tengah upaya Washington untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun dengan Rusia.
Vance sendiri dikenal sebagai kritikus terhadap bantuan Amerika Serikat yang dinilai menjadi elemen krusial dalam upaya pertahanan Ukraina.
Dukungan Amerika Serikat tidak bisa digantikan
Dalam wawancara dengan surat kabar
The Guardian, Zelensky menegaskan bahwa keamanan Ukraina tidak dapat dijamin tanpa keterlibatan Amerika Serikat.
"Ada pendapat yang menyatakan bahwa Eropa bisa memberikan jaminan keamanan tanpa Amerika, dan saya selalu menegaskan bahwa itu tidak mungkin," ujar Zelensky.
"Jaminan keamanan tanpa Amerika Serikat bukanlah jaminan yang nyata," tambahnya.
Presiden AS Donald Trump diketahui berupaya mendorong kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan damai, meskipun syarat-syarat yang diajukan menjadi perhatian besar bagi Ukraina.
Pertukaran wilayah dengan Rusia
Dalam wawancara yang sama, Zelensky menyatakan bahwa ia akan menawarkan wilayah di Kursk, Rusia, yang direbut oleh pasukan Ukraina enam bulan lalu, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lain," kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa ia belum menentukan wilayah mana yang akan diminta sebagai gantinya.
"Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti. Namun semua wilayah kami penting, tidak ada yang lebih prioritas dari yang lain," tambahnya.
Rusia sebelumnya mengklaim telah mencaplok lima wilayah Ukraina, yaitu Crimea pada 2014 serta Donetsk, Kherson, Lugansk, dan Zaporizhzhia pada 2022, meskipun belum sepenuhnya mengendalikan seluruh kawasan tersebut.
Kesepakatan ekonomi dengan AS
Trump mengonfirmasi pada Senin bahwa ia akan segera mengirimkan utusan khususnya, Keith Kellogg, untuk menyusun proposal penghentian perang di Ukraina.
Sementara itu, Zelenskyy bersikeras bahwa setiap kesepakatan dengan Rusia harus mencakup jaminan keamanan yang kuat dari Washington.
Kyiv khawatir bahwa jika penyelesaian konflik tidak disertai dengan komitmen militer konkret, seperti keanggotaan NATO atau penempatan pasukan penjaga perdamaian, maka Rusia dapat menggunakan waktu tersebut untuk mempersiapkan serangan baru.
Sebagai upaya menarik perhatian pemerintahan Trump, Zelensky menyatakan bahwa ia siap menawarkan kontrak rekonstruksi bernilai tinggi kepada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
"Mereka yang membantu kami menyelamatkan Ukraina akan mendapat kesempatan untuk ikut membangun kembali negara ini, bekerja sama dengan bisnis Ukraina. Kami siap membahas hal ini secara mendetail," ungkapnya.
Zelensky juga menyoroti bahwa Ukraina memiliki salah satu cadangan mineral terbesar di Eropa, yang menurutnya tidak seharusnya jatuh ke tangan Rusia.
"Kami memiliki sumber daya alam yang berharga dan dapat menawarkan peluang investasi yang belum pernah ada sebelumnya kepada mitra kami. Bagi kami, ini akan menciptakan lapangan kerja, sementara bagi perusahaan Amerika, ini akan menghasilkan keuntungan," tambahnya.
Tekanan di Medan Perang
Pertemuan di Munich berlangsung di tengah meningkatnya tekanan di medan perang. Rusia terus maju di wilayah Donetsk, Ukraina timur, dan dalam setahun terakhir telah merebut sejumlah permukiman yang hancur akibat serangan artileri berkepanjangan dari Moskow.
(Muhammad Reyhansyah)