Tema Hari Anak Nasional 2025 dan Maknanya

Ilustrasi: MI/Barry Fatahillah

Tema Hari Anak Nasional 2025 dan Maknanya

Putri Purnama Sari • 16 July 2025 13:04

Jakarta: Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN) sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak. 

Pada tahun 2025 ini, peringatan HAN mengangkat tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline inspiratif “Anak Indonesia Bersaudara.”

Tema ini menggambarkan pentingnya membangun generasi muda yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya sebagai fondasi menyongsong Indonesia Emas 2045, seratus tahun kemerdekaan bangsa.

Makna Tema HAN 2025

Tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat” menegaskan bahwa anak-anak Indonesia adalah aset bangsa yang memiliki potensi besar. 

Jika anak-anak dibina dengan baik sejak dini, melalui pendidikan, pemenuhan gizi, perlindungan dari kekerasan, dan bimbingan karakter, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi emas yang membawa Indonesia menuju masa depan yang cerah.

Tagline “Anak Indonesia Bersaudara” juga memperkuat semangat persatuan, toleransi, dan solidaritas antar anak dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan agama.

Peringatan HAN 2025 tidak hanya menjadi simbol perhatian negara terhadap anak, tetapi juga ajakan nyata kepada seluruh elemen bangsa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan memberdayakan anak-anak Indonesia. 

Oleh karena itu, Kemen PPPA mengajak seluruh pemangku kepentingan  seperti pemerintah, masyarakat, media, dunia usaha, dan keluarga untuk bersama-sama menjaga, mendampingi, dan memperkuat anak sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
 
Baca juga: Ruang Publik yang Aman Bagi Perempuan dan Anak Perlu Terus Didorong

Fokus Sub-Tema Hari Anak Nasional 2025

Adapun, terdapat beberapa isu penting yang menjadi perhatian dalam HAN 2025 adalah:

1. Generasi Emas Bebas Stunting
Pemerintah terus mendorong pencegahan stunting melalui edukasi gizi, pemenuhan kebutuhan ibu hamil dan anak usia dini, serta sanitasi yang layak.

2. Pendidikan Inklusif untuk Semua
Anak-anak dari daerah terpencil, anak disabilitas, dan anak dalam kondisi khusus harus mendapatkan akses pendidikan yang setara dan layak.

3. Anak Cerdas Digital
Literasi digital menjadi kunci. Anak-anak perlu dibekali kemampuan bersikap bijak, aman, dan positif dalam menggunakan teknologi dan internet.

4. Stop Perkawinan Anak
Upaya perlindungan anak juga menyasar pencegahan perkawinan usia dini yang dapat merampas masa depan dan kesehatan anak.

5. Hentikan Kekerasan terhadap Anak
Semua pihak seperti orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)