Ilustrasi harga minyak dunia. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 15 July 2025 08:53
Houston: Harga minyak dunia anjlok karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghidupkan kembali perang dagang globalnya, sementara rencana terbarunya untuk menekan Rusia agar melakukan gencatan senjata dengan Ukraina tidak mencakup langkah-langkah baru yang ditujukan langsung untuk menghambat ekspor energi Moskow.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 15 Juli 2025, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,1 persen dan ditutup di bawah USD67 per barel setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder 100 persen terhadap negara-negara yang berbisnis dengan Rusia jika tidak ada gencatan senjata dalam 50 hari.
Namun, ia tidak mengumumkan sanksi langsung terhadap pengiriman minyak negara tersebut, yang sebelumnya dispekulasikan oleh para pedagang ketika Trump menjanjikan pernyataan penting tentang Rusia pekan lalu.
Tarif sekunder sulit ditegakkan, dan investor memiliki keyakinan terbatas tarif tersebut akan tetap berlaku. Sebelum Trump merilis rencana Rusia barunya, harga minyak telah naik hingga 1,8 persen.
Dalam hambatan lain, Trump mengancam tarif 30 persen pada barang-barang dari Uni Eropa dan Meksiko, yang melemahkan prospek permintaan energi.
Serangkaian surat tuntutan tarif yang dilayangkan Trump minggu lalu memuat beberapa tarif pajak tertinggi yang pernah ada terhadap mitra dagang utama AS. Serangan tersebut memicu kembali kekhawatiran permintaan energi akan memburuk dan menambah ekspektasi luas akan kelebihan pasokan di akhir tahun ini, yang mendorong para hedge fund untuk bersikap pesimis terhadap minyak dengan laju tercepat sejak Februari minggu lalu.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2% |