Jimly Asshiddiqie Nilai Antasari Azhar Sosok Tegas Selama Pimpin KPK

Ketua Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie di di Masjid As-Syarif Al Azhar di BSD, Tangerang Selatan (Tangsel).

Jimly Asshiddiqie Nilai Antasari Azhar Sosok Tegas Selama Pimpin KPK

Hendrik Simorangkir • 8 November 2025 17:37

Tangerang: Ketua Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie mengikuti proses salat jenazah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2009, Antasari Azhar di Masjid As-Syarif Al Azhar di BSD, Tangerang Selatan (Tangsel). Jimly mengenang almarhum sebagai sosok pribadi yang tegas dalam bekerja.

"Almarhum sangat tegas, kalau menurut saya beliau penilaiannya lurus.Tapi ya itu ada saja keliruan, ada saja salahnya," ujar Jimly, Sabtu, 8 November 2025.

Menurut Jimly, mendiang Antasari Azhar memang memiliki problematikanya sendiri yang dihadapi, dan itu harus dijadikan sebagai reformasi atau perubahan dalam menegakan hukum terutama dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

"Maka kita dorong mudah-mudahan dengan meninggalnya almarhum mengingatkan pimpinan KPK sekarang untuk berbenah diri, memperbaiki diri, apalagi di tengah tantangan di mana kejaksaan makin menonjol sekarang peranannya dalam penegakan hukum khususnya pemberantasan tindak pidana korupsi," jelas Jimly.



Suasana di rumah duka. (metrotvnews.com/Hendrik)

Jimly menuturkan, selama almarhum menjabat sebagai Ketua KPK, banyak hal yang menjadi teladan dan pelajaran atas problematika masalah yang dihadapinya. Jimly berharap, ke depan KPK menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberantas korupsi.

"Saya pikir ini penting untuk mengajak seluruh warga masyarakat mengenang kembali problem yang terjadi ketika Antasari Azhar menjadi ketua KPK. Supaya itu jadi bahan pelajaran untuk memperbaiki ke depan. Apalagi KPK kan belum sembuh juga," jelas Jimly.

Jimly menilai, jika kasus yang menerpa Antasari selama masa hidupnya tidak terlalu bersalah. Namun, kata Jimly, ketika itu KPK sedang menghadapi banyak masalah sehingga almarhum harus menerima tekanan dan resiko yang harus ditanggung sebagai pimpinan.

"Saya sendiri berpendapat kasus yang menjerat almarhum, ya tidak terlalu salah juga dia itu. Cuma ada problem KPK di era beliau menghadapi banyak masalah. Tekanan dari luar dan sebagainya, sehingga dia harus menerima akibatnya," ungkap Jimly.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)