IMF Masih Optimistis dengan Ekonomi Global, Prospek Positif untuk Ekspor RI

Ilustrasi ekonomi global. Foto: Unsplash.

IMF Masih Optimistis dengan Ekonomi Global, Prospek Positif untuk Ekspor RI

Fetry Wuryasti • 18 April 2024 14:25

Jakarta: Dana Moneter Internasional (IMF) terlihat masih cukup optimistis dengan prospek ekonomi global, dengan pertumbuhan yang tetap solid dan inflasi yang terus melambat.
 
Pada laporan World Economic Outlook periode April 2024, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2 persen (versus 3,1 persen pada proyeksi sebelumnya pada World Economic Outlook Januari 2024) dan akan tetap tumbuh 3,2 persen di 2025.
 
"Kami memandang hal ini merupakan suatu perkembangan yang positif, mengingat suku bunga di banyak negara, termasuk di negara besar, seperti AS, Eropa, dan Inggris, yang saat ini sedang berada dalam level yang tergolong sangat tinggi, dan secara teori seharusnya berdampak kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Senior Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Wisnubroto di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.
 
Salah satu sumber pertumbuhan terbesar pada 2024 dan 2025 adalah berasal dari Amerika Serikat (AS). IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS 2024 dan 2025, masing-masing menjadi 2,7 persen dan 1,9 persen (versus proyeksi sebelumnya 2,1 persen dan 1,7 persen).
 
Sementara itu pertumbuhan di Eropa dan Inggris direvisi ke bawah. Untuk negara berkembang, tidak ada perubahan proyeksi.
 
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun ini dan tahun depan, tetap pada 4,6 persen dan 4,1 persen. IMF cenderung lebih optimistis terhadap pertumbuhan India di 2024, proyeksi pertumbuhan India dinaikkan menjadi 6,8 persen (versus 6,5 persen pada proyeksi sebelumnya).
 
"Sementara untuk Indonesia, IMF tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan tahun ini yang sebesar 5,0 persen dan menaikkan proyeksi pertumbuhan tahun depan menjadi 5,1 persen (versus proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,0 persen)," kata Rully.
 

Baca juga: IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,2% di 2024
 

Pertanda positif bagi ekspor Indonesia

 
Tim Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia berpandangan perbaikan proyeksi ekonomi global oleh IMF tersebut, terutama peningkatan proyeksi untuk AS, India, dan Jepang merupakan pertanda yang positif untuk prospek ekspor dari Indonesia. "Karena ketiga negara tersebut merupakan destinasi ekspor utama dari Indonesia," kata Rully.
 
Sementara untuk Tiongkok, dengan tidak adanya penurunan proyeksi oleh IMF merupakan suatu pertanda baik, terlebih lagi dengan pertumbuhan PDB Tiongkok pada kuartal I-2024 yang lebih baik dari perkiraan, sebesar 5,3 persen yoy (versus 4,6 persen yoy konsensus).
 
"Prospek ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya berpotensi untuk mendorong kenaikan harga-harga komoditas, apalagi dengan sentimen geopolitik yang sedang terjadi saat ini," kata Rully.
 
Analis saham Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (17/4) ditutup melemah ke level 7.130 atau turun 0,47 persen.
 
Seluruh indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG. Sektor barang baku turun 2,48 persen, sektor teknologi merosot 2,42 persen, serta sektor transportasi dan logistik terpangkas 1,13 persen.
 
Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp470,5 miliar dengan porsi terbesar pada saham saham Telkom Indonesia (TLKM) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
 
Depresiasi rupiah telah mempengaruhi IHSG secara negatif, dengan rupiah mencapai level terlemahnya sejak 2020, yaitu Rp16,220 per USD. Penurunan ini dipicu oleh pandemi covid-19 dan terus berlanjut hingga empat tahun terakhir.
 
Selain itu, ketegangan yang berlanjut di Timur Tengah juga membuat pasar dalam kondisi wait and see, meningkatkan ketidakpastian global. "Hal ini mendorong investor untuk menahan diri dari pasar atau beralih ke instrumen aset yang lebih aman atau safe haven," tutup Christopher.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)