Pertempuran Dahsyat Militer Sudan dan RSF Telan 123 Korban Jiwa

Sekelompok prajurit Sudan bersorak di sebuah pusat komando di wilayah Nyala. (Sudan Tribune)

Pertempuran Dahsyat Militer Sudan dan RSF Telan 123 Korban Jiwa

Medcom • 27 May 2024 13:27

Darfur: Pertempuran dahsyat selama lebih dari dua pekan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di sebuah kota besar di wilayah Darfur menewaskan sedikitnya 123 orang. Angka kematian ini dilaporkan sebuah kelompok bantuan internasional pada Minggu, 26 Mei 2024.

Mengutip Doctors Without Borders, pertempuran sengit di El-Fasher, ibu kota provinsi Darfur Utara, juga melukai lebih dari 930 orang pada periode yang sama.

"Ini merupakan tanda intensitas kekerasan dalam pertempuran," kata kelompok tersebut, dikutip dari VOA News, Senin, 27 Mei 2024.

"Kami mendesak pihak-pihak bertikai untuk berbuat lebih banyak demi melindungi warga sipil," sambungnya.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bentrokan antara militer Sudan dan RSF meningkat awal bulan ini di El-Fasher, yang memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

El-Fasher kini menjadi pusat konflik antar Sudan dan RSF, yang kerap dibantu milisi etnis Arab yang biasa dikenal dengan nama Janjaweed. Kota tersebut merupakan benteng terakhir yang masih dikuasai militer Sudan di wilayah Darfur.

Konflik Sudan dimulai pada April tahun lalu, di saat ketegangan yang meningkat antara para pemimpin militer dan RSF meledak menjadi pertempuran terbuka di ibu kota Khartoum dan tempat lain di negara tersebut.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 14.000 orang serta melukai ribuan lainnya di tengah laporan meluasnya kekerasan seksual dan kekejaman lain. Konflik tersebut juga mendorong banyak penduduk Sudan ke ambang kelaparan

Badan pangan PBB memperingatkan pihak-pihak bertikai di Sudan awal bulan ini, bahwa ada risiko kelaparan serius dan kematian yang meluas di Darfur dan tempat lain di Sudan apabila mereka tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah barat. (Theresia Vania Somawidjaja)

Baca juga:  Sudan di Ambang ‘Krisis Kelaparan Terbesar di Dunia'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)