Israel mengklaim kuasai wilayah darat Gaza. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 30 May 2024 12:45
Gaza: Militer Israel mengatakan, pihaknya telah menguasai zona penyangga penting yang strategis di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, yang berarti kini mereka menguasai seluruh perbatasan darat Gaza.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan, sekitar 20 terowongan yang digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata ke Gaza telah ditemukan di zona tersebut.
TV Mesir mengutip sumber yang menyangkal hal ini, dan mengatakan Israel berusaha membenarkan operasi militernya di kota Rafah di Gaza selatan.
Pengumuman ini disampaikan pada saat ketegangan dengan Mesir meningkat.
“Dalam beberapa hari terakhir, pasukan IDF membentuk kendali operasional di Koridor Philadelphi, di perbatasan antara Mesir dan Rafah,” kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari pada Rabu.
Dia menggambarkan koridor tersebut sebagai “jalur kehidupan” bagi Hamas, yang melaluinya kelompok tersebut “secara rutin menyelundupkan senjata ke Jalur Gaza”.
Dia mengatakan,”pasukan sedang menyelidiki dan menetralisir terowongan yang ditemukan di daerah tersebut”.
Hagari kemudian mengatakan dalam sebuah pengarahan dengan wartawan bahwa dia tidak yakin bahwa semua terowongan itu melintasi Mesir, lapor the New York Times.
Koridor Philadelphi adalah zona penyangga, yang lebarnya hanya sekitar 100 meter, yang membentang di sepanjang sisi Gaza dari perbatasan 13 kilometer dengan Mesir. Satu-satunya perbatasan darat Gaza lainnya adalah dengan Israel sendiri.
Mesir sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menghancurkan terowongan lintas batas, sehingga penyelundupan senjata tidak mungkin dilakukan.
Dan sumber "tingkat tinggi" Mesir, yang dikutip oleh Al-Qahera News, menuduh Israel "menggunakan tuduhan ini untuk membenarkan kelanjutan operasi di kota Rafah di Palestina dan memperpanjang perang untuk tujuan politik".
Israel bersikeras bahwa mereka harus merebut Rafah untuk meraih kemenangan dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara itu pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 252 lainnya disandera.
Setidaknya 36.170 orang telah terbunuh di Gaza sejak dimulainya konflik, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Ketegangan antara Mesir dan Israel meningkat sejak pasukan Israel menguasai titik penyeberangan Rafah di sisi Gaza tiga minggu lalu sebagai bagian dari serangan mereka terhadap Hamas.
Awal pekan ini, seorang tentara Mesir tewas dalam insiden yang melibatkan pasukan Mesir dan Israel di kawasan perbatasan dekat Rafah.
Mesir adalah pendukung kuat Palestina dan mengutuk kampanye militer Israel di Gaza dan pembunuhan ribuan warga sipil oleh Israel dalam perang tersebut.
Seperti Israel, Mesir telah mempertahankan blokade di perbatasannya dengan Gaza sejak Hamas berkuasa pada tahun 2006. Hamas adalah cabang dari organisasi Islam Ikhwanul Muslimin, yang dilarang sebagai kelompok teroris di Mesir.
Mesir, bagaimanapun, tetap membuka saluran dengan Hamas dan bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok tersebut untuk mencoba mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.