Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan, pengaduan pemakzulan terhadap mantan wakil presidennya Sara Duterte, hanya akan membebani Kongres dan rakyat. (Philstar)
Marcheilla Ariesta • 29 November 2024 22:59
Manila: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan, setiap pengaduan pemakzulan terhadap mantan wakil presidennya Sara Duterte, hanya akan membebani Kongres dan tidak akan membantu rakyat. Putri mantan presiden Rodrigo Duterte itu selama akhir pekan melontarkan ancaman terhadap nyawa Marcos Jr.
Anggota Kongres France Castro mengatakan, anggota parlemen di majelis rendah akan mengajukan pengaduan pemakzulan terhadap Duterte atas pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, penyuapan, dan kejahatan berat lainnya seperti penjarahan.
"Untuk apa membuang-buang waktu?" Marcos mengatakan kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 29 November 2024.
“Semua ini tidak akan membantu memperbaiki kehidupan seorang warga Filipina. Bagi saya, ini seperti badai dalam cangkir teh,” lanjut dia.
Duterte telah terlibat dalam pertikaian sengit dengan Marcos dan sepupunya, Ketua DPR Martin Romualdez, sejak runtuhnya aliansi tangguh antara dua keluarga kuat mereka yang membantu Marcos memenangkan pemilihan 2022 dengan selisih yang besar.
Anggota parlemen sedang menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana publik oleh Duterte selama masa jabatannya sebagai menteri pendidikan. Duterte, yang mengundurkan diri dari jabatannya di Kabinet pada Juni, membantah melakukan kesalahan.
Pada Sabtu lalu, Duterte mengatakan dia telah menyewa seorang pembunuh untuk membunuh presiden, ibu negara, dan Romualdez, jika dia sendiri terbunuh. Pernyataan tersebut memicu teguran keras
dari Marcos.
Petugas penegak hukum telah memanggil Duterte untuk diinterogasi atas pernyataan tersebut, tetapi wakil presiden tersebut tidak hadir dan meminta jadwal baru.
Pengacaranya mengatakan, dia memiliki masalah kantor yang membutuhkan perhatian mendesak.
Ketika ditanya apakah hubungannya dengan wakil lpresiden tidak dapat diperbaiki, Marcos menjawab, "Jangan pernah berkata tidak."
Baca juga: Sara Duterte Bantah Berencana Membunuh Presiden Marcos