Ekonomi Malaysia Bakal Melesat pada Kuartal II-2024

Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.

Ekonomi Malaysia Bakal Melesat pada Kuartal II-2024

Arif Wicaksono • 19 July 2024 15:37

Kuala Lumpur: Perekonomian Malaysia diperkirakan akan tumbuh lebih cepat pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama 2024.
 

baca juga: 

Malaysia Bakal Jalin Kesepakatan KEK dengan Singapura


Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia untuk kuartal April-Juni diperkirakan meningkat 5,8 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,2 persen pada kuartal pertama.

Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin mengatakan perkiraan pertumbuhan didorong oleh sektor jasa, yang mencatat ekspansi sebesar 5,6 persen dibandingkan 4,7 persen pada kuartal sebelumnya.

Dia menuturkan pertumbuhan ini akan semakin matang didukung oleh kinerja yang lebih baik di subsektor perdagangan besar dan eceran, transportasi dan penyimpanan, serta keuangan dan asuransi.

"Di sektor eksternal, total perdagangan, ekspor, dan impor mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar dia, dilansir Channel News Asia, Jumat, 19 Juli 2024.

Ekspor Malaysia pada Juni naik 1,7 persen dari tahun sebelumnya, di bawah ekspektasi pasar. Ekspor mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 3,9 persen pada paruh pertama 2024. Untuk paruh pertama 2024, PDB naik lima persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,1 persen.

Dorongan faktor domestik dan ekspor

Perekonomian Malaysia diperkirakan akan melanjutkan momentum pertumbuhannya, didukung oleh faktor-faktor domestik dan ekspor, dengan prospek positif untuk sisa tahun ini, tambah departemen tersebut. Pemerintah dan bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5 persen pada 2024.

Para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat pada kuartal-kuartal mendatang karena kenaikan inflasi akibat subsidi yang sedang berlangsung dan direncanakan serta penyesuaian pengendalian harga.

"Pertumbuhan PDB meningkat tajam pada kuartal kedua tetapi dengan lonjakan inflasi yang bertujuan untuk membatasi belanja konsumen dan dorongan dari pariwisata kemungkinan akan memudar, kami masih memperkirakan perlambatan tajam pada kuartal mendatang," kata Ekonom di Capital Economics Shivaan Tandon.

Ekonom di Oxford Economics Sheana Yue mengatakan data perdagangan Juni menunjukkan angka PDB akhir kuartal kedua akan lebih rendah dari perkiraan karena permintaan domestik tampaknya akan tetap lemah.

Pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga tetap di angka 3,00 persen, dengan mengatakan inflasi akan tetap terkendali meskipun cenderung lebih tinggi setelah pemotongan subsidi solar bulan lalu.

Bank Negara Malaysia (BNM) juga mengatakan belanja domestik yang tangguh, ekspor yang lebih tinggi, dan peningkatan kunjungan wisatawan menunjukkan kekuatan berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi. Mereka mempertahankan proyeksi inflasi umum yang berkisar antara dua persen dan 3,5 persen untuk tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)