Petugas dan relawan mengevakuasi pasien dari rumah sakit anak-anak di Kyiv, Ukraina, yang hancur terkena serangan Rusia pada Senin, 8 Juli 2024. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 9 July 2024 07:27
Kyiv: Rusia melancarkan serangkaian serangan udara terhadap sejumlah sasaran di kota-kota di seantero Ukraina pada Senin kemarin, yang menewaskan setidaknya 37 orang dan membuat 170 lainnya terluka, menurut keterangan Presiden Volodymyr Zelensky.
Melansir dari CNN pada Selasa, 9 Juli 2024, salah satu yang terkena serangan adalah rumah sakit anak-anak di ibu kota Kyiv. Serangan ini menghancurkan sebagian rumah sakit, dan membuat para pasien beserta keluarga mereka berlarian menyelamatkan diri.
Otoritas Kyiv khawatir masih ada lebih banyak orang yang terjebak di balik reruntuhan rumah sakit. Selain di Kyiv, serangan Rusia juga menghantam kota Dnipro, Kryvyi Rih, Slovyansk, dan Kramatorsk.
Jumlah korban tewas di Kyiv mencapai 27 orang, termasuk tiga anak-anak. Dua orang tewas dan sedikitnya 16 terluka dalam serangan di rumah sakit Okhmatdyt di Kyiv.
Fasilitas tersebut adalah pusat medis anak-anak terbesar di Ukraina dan sangat penting dalam perawatan beberapa anak yang paling sakit di seluruh negeri. Setiap tahun, sekitar 7.000 operasi – termasuk perawatan untuk kanker dan penyakit hematologi – dilakukan di rumah sakit tersebut, menurut ombudsman hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets.
Video dari lokasi kejadian di rumah sakit anak-anak tersebut memperlihatkan para relawan bekerja sama dengan polisi dan dinas keamanan untuk menelusuri reruntuhan di tengah kepulan asap. Para staf menggambarkan bagaimana mereka berusaha menyelamatkan anak-anak setelah serangan Rusia tersebut.
Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko mengatakan unit perawatan intensif, departemen onkologi, dan unit bedah telah rusak. Lebih dari 600 pasien dievakuasi dari rumah sakit, dengan lebih dari 100 dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain, kata Liashko, menurut kantor berita negara Ukrinform.
"Tugas utama di sini adalah mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan dan memberikan bantuan kepada mereka yang dapat kami jangkau, karena kami telah menyelamatkan semua korban pertama," ujar Liashko dalam sebuah unggahan di Telegram.
Serangan di rumah sakit Kyiv merupakan bagian dari rangkaian pengeboman siang hari Rusia yang jarang terjadi di kota-kota Ukraina, beberapa di antaranya merupakan daerah berpenduduk padat yang jauh dari garis depan pertempuran.
Gempuran terjadi sehari sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi tuan rumah KTT NATO di Washington, di mana pengumuman baru mengenai dukungan militer, politik, dan keuangan aliansi untuk Ukraina akan diumumkan.
Biden menyebut serangan terbaru di sejumlah kota di Ukraina itu merupakan "pengingat mengerikan akan kebrutalan Rusia."
Baca juga: Serangan Rusia Hantam Rumah Sakit Anak di Ukraina, 20 Tewas