Ilustrasi panen raya padi. Foto: Medcom.id/Novi Adavid.
Naufal Zuhdi • 26 August 2024 10:39
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi produksi beras Agustus, September, dan Oktober 2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Merespons hal tersebut, Peneliti Senior dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Riyanto menyebutkan tren ini sebagai anomali karena biasanya pada Agustus-Oktober, produksi beras biasanya cenderung menurun.
"Ini boleh disebut anomali karena kalau kita bandingkan dengan data enam tahun terakhir, tren produksi tahun ini untuk bulan Agustus-Oktober, hasilnya sangat baik," ungkap Riyanto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pada Senin, 26 Agustus 2024.
Sebagai gambaran, sambung dia, produksi beras yang disampaikan BPS mengalami kenaikan secara berturut-turut yakni pada Agustus mencapai 2,84 juta ton dan September 2,87 juta ton. Sedangkan untuk Oktober, BPS memperkirakan produksi beras akan mencapai 2,59 juta ton.
"Bila proyeksi BPS on the track, maka Capaian Oktober tahun ini merupakan tertinggi selama enam tahun terakhir. Tentunya kejutan positif bagi kita," sebut Riyanto.
Riyanto mengatakan, semua capaian ini memang tak dapat dipungkiri karena upaya pemerintah yang memasifkan program pompanisasi dan pengembalian volume alokasi pupuk bersubsidi.
Baca juga: Pupuk Indonesia Tegaskan Distribusi Pupuk Bersubsidi Terus Berjalan |