Indonesia Berpotensi Dapat Kenaikan Kuota Haji 2 Kali Lipat

Ilustrasi ibadah haji. Dok. Istimewa

Indonesia Berpotensi Dapat Kenaikan Kuota Haji 2 Kali Lipat

Emir Chairullah • 17 January 2024 17:41

Jakarta: Indonesia berpotensi mendapat kenaikan kuota haji hingga dua kali lipat pada 2030. Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah menyebutkan potensi kenaikan tersebut didorong Visi Saudi 2030 yang berupaya meningkatkan jumlah jemaah haji.

“Jadi kalau kita lihat dari Visi Saudi 2030, jemaah haji diprediksi meningkat menjadi 4,5 juta pada 2030, ini akan berakibat pada peningkatan kuota di seluruh negara, termasuk Indonesia,” ujar Fadlul kepada wartawan usai pertemuan perwakilan BPKH dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di kediaman resmi Wapres, Rabu, 17 Januari 2024.

Fadhul menjelaskan pada 2024, Indonesia mendapatkan kuota 220 ribu dan tambahan hingga 20 ribu usai hasil diplomasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraannya. Dia menyebutkan dengan adanya asumsi kenaikan lebih dari dua kali lipat, otomatis kuota haji Indonesia juga akan meningkat lebih dari 2 kali, sehingga akan menjadi tantangan yang harus segera mendapatkan solusi dari pemerintah.

“Ini menjadi tantangan, kenapa? Karena nilai manfaat yang kami harus disediakan itu pasti akan meningkat lebih banyak dan otomatis dua kali lipat dari apa yang selama ini kami bayarkan,” ucap dia.
 

Baca Juga: 

Menag Minta Layanan Haji 2024 Berorientasi pada Jemaah


Dia mengatakan apabila berbicara dari sisi nilai manfaat, tentu saja kenaikan kuota haji akan beririsan dengan fungsi dana kelolaan yang harus digenjot semaksimal mungkin agar mendapat manfaat, serta seoptimal mungkin untuk ditujukan kepada jamaah haji. “Ini tantangannya,” jelas dia.

Beberapa kondisi yang sudah disepakati dengan komisi VIII, yaitu menaikkan setoran awal haji untuk mengantisipasi lonjakan kuota ke depan. Selain itu, kata Fadlul lembaganya akan memberikan fasilitas untuk melakukan cicilan setoran lunas, seperti yang sudah dilakukan BPKH pada tahun ini.

“Mungkin ke depannya ini akan lebih terstruktur dan bekerja sama dengan perbankan dan kementerian agama sehingga mereka tanpa harus menambah lebih banyak lagi dan tanpa harus mengambil dari nilai manfaat yang harusnya menjadi apa namanya manfaat bagi calon jemaah haji yang menunggu sebanyak 5,3 juta ke depannya,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)