Ilustrasi, makan siang bergizi gratis. Foto: MGN/Husni Nursyaf.
Despian Nurhidayat • 19 September 2024 13:15
Jakarta: Program makan bergizi gratis yang diusung Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran dinilai perlu menerapkan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi dalam pelaksanaannya.
"Jika kita menggunakan digitalisasi pada program makan bergizi gratis, pelaksanaannya akan lebih efisien dan optimal," ungkap Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo IPU ketika berbicara dalam Strategic Policy Forum (SPF) di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Kamis, 19 September 2024.
Dalam pemaparannya berjudul Digitalisasi Ekosistem Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan, ia juga menjelaskan pentingnya penerapan teknologi digital dalam mengelola sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan.
"Digitalisasi sumber daya alam berkelanjutan adalah penggunaan teknologi digital untuk mengelola, memantau, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," ungkap Prof Marsudi.
Penerapan digitalisasi pada sektor tersebut, menurut Prof Marsudi, harus dilakukan menyeluruh mengingat prediksi World Economic Forum yang menyatakan hingga 2030 permintaan global terhadap sumber daya alam akan meningkat hingga 50 persen, sedangkan cadangan terus menurun.
"Dalam pertambangan, digitalisasi dapat membuat pengelolaan sumber daya lebih efisien, mengurangi limbah, dan memantau dampak lingkungan secara real-time," tambah dia.
Baca juga: Susu Ikan Dinilai Alternatif Pemenuhan Gizi Anak dengan Kearifan Lokal |