Cak Imin Pastikan Tak Ada Batasan Kritik Bila 01 Menang Pilpres

Cawapres Muhaimin Iskandar. Foto: Istimewa.

Cak Imin Pastikan Tak Ada Batasan Kritik Bila 01 Menang Pilpres

Media Indonesia • 6 February 2024 22:28

Jakarta: Cawapres paslon 01 Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa dirinya bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan memiliki komitmen yang sama terkait kebebasan berpendapat. Bahkan, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 itu memastikan tak ada batasan kritik jika berhasil memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Semua kritik bebas, pokoknya tidak ada larangan," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 6 Februari 2024.

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meniilai kritik itu sebagai sebuah hiburan. Serta dinilai sebagai sebuah masukan untuk perbaikan jalannya pemerintahan.

"Bagi AMIN kritik itu hiburan, vitamin perbaikan, pokoknya silakan kritik," ungkap dia

Pernyataan Cak Imin tersebut lantaran adanya kekhawatiran terhadap kebebasan berpendapat akhir-akhir ini. Sejumlah pihak menilai pemerintah mulai antikritik dan lebih represif.

"Ya saya berharap Pak Jokowi dan seluruh lingkarannya untuk benar-benar memahami kritik sebagai masukan yang positif jangan terlalu alergi terhadap kritik apalagi dengan berbagai langkah-langkah berlebihan," sebut dia.
 

Baca juga: 

Cak Imin Pastikan Parpol Pengusung AMIN Independen


Munculnya berbagai kritikan, termasuk dari kampus-kampus dan para guru besar seharusnya jadi warning untuk pemerintah. Sebab, sejauh ini langkah-langkah Jokowi makin terbuka dalam mendukung atau memihak paslon tertentu. 

"Sudah ada pelanggaran etik, kampanye presiden yang terlalu tendensius. Itu semua dikritik biasa harusnya diterima, pernyataan Pak Moeldoko, pernyataan lingkaran istana itu tidak produktif buat Pak Jokowi. Ayolah kita jaga presiden ini supaya jadi negarawan, jangan terlalu reaktif terhadap kritik," ujar dia.

Cak Imin menegaskan pemerintah serupa dengan Orde Baru jika mengintimidasi para pengkritik. Jangan sampai hal itu merusak tabiat Indonesia.

"Ayo hentikan. Itu cara-cara Orde Baru yang harus kita hentikan. Ini negara demokrasi, semua perbedaan cara pandang harus dihormati, jangan pernah takut karena ini negara demokrasi," ujar dia. (MI/Faustinus Nua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)