Di Pertemuan Uni Eropa, Menlu Retno Suarakan Penghormatan Hukum Internasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Kemenlu RI)

Di Pertemuan Uni Eropa, Menlu Retno Suarakan Penghormatan Hukum Internasional

Willy Haryono • 3 February 2024 13:44

Brussel: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut hadir dalam sesi roundatable di pertemuan EU Indo-Pacific Ministerial Forum yang ke-3 di Brussel, Belgia di awal Februari 2024.

Menlu Retno mengatakan bahwa ASEAN dan Uni Eropa merupakan mitra dalam "menjaga" penghormatan terhadap hukum internasional dan multilateralisme. Hal serupa disebut Menlu Retno juga pernah disampaikan Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.

"Penghormatan terhadap hukum internasional ini harus berlaku untuk semua isu, baik Ukraina maupun Palestina dan Gaza. Konsistensi dalam penerapan kembali saya tekankan," ungkap Menlu Retno dalam keterangan kepada awak media dari Brussel, Belgia pada Jumat, 2 Februari 2024.

Selain itu, Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia dan ASEAN berkomitmen untuk terus menjadi kontributor utama dalam menciptakan dan menjaga perdamaian serta kemakmuran di Indo-Pasifik.

ASEAN telah memiliki konsep yaitu AOIP dan ASEAN juga telah mulai mengimplementasikannya pada saat keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu.

ASEAN-Uni Eropa

"Saya tekankan juga bahwa ASEAN membuka pintu untuk bermitra dengan semua pihak termasuk dengan Uni Eropa," ujar Menlu Retno.

"Dan saya jelaskan mengenai prioritas-prioritas kerja sama yang diinginkan ASEAN sesuai AOIP, yaitu konektivitas, infrastruktur, pencapaian SDGs, perdagangan, dan investasi," sambung dia.

Sebelumnya di sesi pembukaan EU Indo-Pacific Ministerial Forum yang ke-3, Menlu Retno mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi dunia dari tahun ke tahun semakin besar, mulai dari perang di Ukraina, situasi Palestina di Jalur Gaza, rivalitas kekuatan besar yang terus berlanjut, hingga kesenjangan kapasitas antar-negara yang menghambat pencapaian SDGs.

Menlu Retno menekankan bahwa kerja sama di Indo-Pasifik harus inklusif, konkret, dan berpegang teguh pada hukum internasional serta paradigma kolaborasi.

Baca juga:  Menlu RI Minta Uni Eropa Gunakan Nurani untuk Hentikan Kekejaman di Palestina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)