Berita Terpopuler Ekonomi: Data KUR Sepanjang Januari-Oktober 2024

Ilustrasi. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia

Berita Terpopuler Ekonomi: Data KUR Sepanjang Januari-Oktober 2024

Annisa Ayu Artanti • 14 November 2024 08:35

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Rabu, 13 November 2024 menjadi berita terpopuler ekonomi Metrotvnews.com.
 
Mulai dari penyaluran KUR mencapai sepanjang Januari-Oktober 2024, deretan miliarder kripto terkaya, hingga waspada penjualan ritel merosot hingga Idulfitri 2025.
 
Berikut rangkuman berita selanjutnya:

1. Penyaluran KUR Capai Rp246,58 Triliun Sepanjang Januari-Oktober 2024

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp246,58 triliun. Angka ini tercatat sepanjang Januari-Oktober 2024.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

2. Ini Dia Deretan Miliarder Kripto Terkaya

Dalam dunia mata uang kripto, keuntungan dapat berubah dengan cepat. Beberapa miliarder kripto terkaya di dunia membantu membangun dunia blockchain pada awal industri ini. Yang lainnya adalah pendatang baru yang mengembangkan, berinovasi, dan menghasilkan uang.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 
Baca juga: 

3. Waspada, Penjualan Ritel Bakal Terus Merosot hingga Idulfitri 2025

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan penurunan kinerja penjualan ritel akan terus berlanjut. Menurutnya, hal itu bakal terjadi selama belum ada kebijakan konkret dari pemerintah, terutama dari sisi permintaan dalam rangka mendongkrak daya beli masyarakat kelas menengah yang tengah terpuruk.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

4. Kemenangan Donald Trump Bereaksi Negatif ke Pasar Modal Indonesia

Analyst Research Mirae Asset Rizkia Darmawan menuturkan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi membuat langkah Bank sentral Federal Reserve atau The Fed, menjaga suku bunga federal fund rate (FFR) lebih ketat di tahun depan.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

5. Meski Pailit, Sritex Tidak PHK dan Tetap Gaji Karyawan

PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menegaskan tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 2.500 pekerja di perusahaan tekstil itu. Meski ditetapkan pailit, hingga saat ini, seluruh pekerja tetap memperoleh gaji meski sebagian dari mereka ada yang diliburkan.
 
Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)