Media Indonesia • 13 November 2024 18:04
Labuan Bajo: Penutupan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) memasuki hari ini kelima, sejak ditutup Sabtu, 9 November lalu. Otoritas setempat merilis Bandara Komodo masih terdampak abu vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur.
Hingga Rabu, 13 November terminal Bandara Internasional Komodo terpantau sepi. Hanya ada beberapa penumpang datang untuk membatalkan tiket. Otoritas Bandara Komodo hingga kini belum bisa memastikan kapan aktivitas penerbangan kembali beroperasi, tergantung kondisi ruang udara kembali normal dari Abu vulkanis Gunung Lewatobi.
Penutupan Bandara komodo ini menyebabkan ribuan wisatawan masih tertahan di Labuan Bajo. Salah satu yang masih tertahan adalah peserta lari IFG Labuan Bajo Marathon yang selesai digelar, Sabtu, 9 November kemarin. Manager Komunikasi IFG, I Made Suhendra mengatakan ketiadaan penerbangan di Bandara Komodo menyebabkan sebagian peserta Labuan Bajo Marathon dari luar NTT dan luar negeri masih tertahan di Labuan Bajo.
"Sebagian terpaksa melalui jalur laut dengan menyewa speedboat atau kapal cepat dan Kapal Pelni menuju Lombok Nusa Tenggara Barat dan Bali, " kata Suhendra, Rabu, 13 November 2024.
Juliana warga Jakarta Selatan salah satu wisatawan yang ikut memperpanjang tinggal di Labuan Bajo pasca ditutupnya Bandara Komodo. "Saya tidak berani melewati jalur laut, itu membutuhkan waktu yang lama. Saat ini Saya coba menunggu beberapa hari kedepan, semoga kondisi membaik," kata Juliana.
Marcomm dan PR Manager Meruorah Komodo Labuan Bajo, Indira Puliraja mengatakan penutupan Bandara Komodo sangat berdampak pada operasional hotel. Ia menjelaskan masih banyak tamu yang memperpanjang menginap.
"Kami memberikan mereka special rate sebagai bentuk kompensasi dalam kondisi
force majeure ini. Selain itu, kami juga menawarkan alternatif transportasi melalui jalur laut bagi tamu yang ingin segera meninggalkan Labuan Bajo" ungkapnya.
Sudamala Komodo Resort Komodo juga sedang menangani 68 wisatawan akibat ketiadaan penerbangan sejak ditutupnya Bandara Komodo, Sabtu (9/11). Owner Representatif Sudamala Komodo Resort, Robertus Hormat mengatakan tidak ada tamu baru sejak Sabtu (9/11), banyak wisatawan telah membatalkan pesanan kamar. "Hotel saat ini hanya mengurus tamu yang tidak dapat keluar dari Labuan Bajo, akibat ketiadaan penerbangan, " kata Robertus, Rabu (13/11).
Plt. Direktur Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Teguh mengatakan penutupan Bandara Komodo menjadi kendala bagi wisatawan untuk bisa keluar dari Labuan Bajo.
"Hotel-hotel juga tidak mengalami kenaikan harga, beberapa hotel bahkan memberikan special rate bagi para wisatawan terdampak seperti diskon hingga 30 persen," jelas Fransiskus.
Fransiskus menegaskan saat ini seluruh stakeholder seperti KSOP, PELNI, ASDP, Dharma Lautan Utama, dan speedboat bersinergi membantu proses evakuasi wisatawan untuk bisa keluar dari Labuan Bajo, " jelas Fransiskus.