Prospek Emas Hari Ini Positif Didukung Melemahnya Dolar AS

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Prospek Emas Hari Ini Positif Didukung Melemahnya Dolar AS

Annisa ayu artanti • 6 June 2024 12:10

Jakarta: Harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
 
Analisis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, menyatakan bahwa tren kenaikan harga emas ini cenderung berlanjut, mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap emas sebagai aset aman di tengah melemahnya nilai Dolar Amerika Serikat (USD) akibat berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.

"Tanda-tanda kenaikan harga emas ini sangat jelas dan perlu diperhatikan. Investor semakin beralih ke emas dibandingkan dengan USD," ujar Fischer dalam riset harian, Kamis, 6 Juni 2022.

Secara teknikal, Fischer menjelaskan grafik harga menunjukkan tren yang cukup kuat dengan kenaikan yang signifikan, tanpa adanya tanda-tanda perubahan yang berarti dalam waktu dekat.
 
Analisis candlestick dan trendline yang digunakan oleh Fischer memperkuat pandangan bahwa harga emas akan terus naik dalam waktu dekat.

Candlestick menunjukkan pola bullish yang kuat, sementara trendline juga menunjukkan garis dukungan yang stabil di bawah harga emas saat ini.

Berdasarkan data terbaru dari Comex New York Mercantile Exchange. Pada sesi perdagangan AS hari Rabu, 5 Juni 2024, emas (XAU/USD) untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2.00 per troy ons, naik 1,11 persen dari sesi sebelumnya. Instrumen ini sebelumnya mencapai sesi tertinggi USD2.345,00 per troy ons.


Fischer menambahkan emas kemungkinan akan mendapat support pada level USD2.334,80 dan resistance pada level USD2.381,20.
 
Baca juga: 

Meskipun Turun, Hari Ini Diproyeksi Emas Naik Kembali

Dolar AS melemah

Selain emas, indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,16 persen dan diperdagangkan pada USD104,22.

Namun, meskipun ada kenaikan kecil pada indeks dolar, harga emas tetap menunjukkan kenaikan yang lebih kuat, menegaskan posisi emas sebagai aset safe haven.

"Dolar cenderung melemah karena dampak resesi yang sedang berlangsung, fenomena dedolarisasi, serta tingkat kepercayaan yang rendah akibat konflik geopolitik yang melibatkan Amerika Serikat," ujar dia.

Tidak hanya emas, logam mulia lainnya juga menunjukkan kinerja positif. Di Comex, perak untuk penyerahan Juli naik 1,74 persen dan diperdagangkan pada USD30,13 per troy ons, sedangkan tembaga untuk penyerahan Juli naik 1,91 persen dan diperdagangkan pada USD4,62 per pon.

Kenaikan harga emas ini mencerminkan bahwa para investor saat ini lebih memilih aset yang dianggap sebagai "safe haven" seperti emas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Faktor-faktor seperti resesi, dedolarisasi, dan ketidakpastian geopolitik membuat emas menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan USD.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)