Enam Bulan Pertama Perang Gaza, Setengah Juta Warga Tinggalkan Israel

Sekitar setengah juta warga Israel keluar menghindari perang di Gaza. Foto: EFE-EPA

Enam Bulan Pertama Perang Gaza, Setengah Juta Warga Tinggalkan Israel

Medcom • 24 June 2024 19:18

Tel Aviv: Otoritas Kependudukan dan Imigrasi mengungkapkan lebih dari setengah juta warga Israel meninggalkan negaranya dan tidak kembali selama enam bulan pertama sejak perang Israel di Gaza.

Mengutip TRT World, data otoritas Israel menunjukkan bahwa sekitar 550.000 warga Israel meninggalkan negaranya sejak serangan 7 Oktober 2023.

Dapat dikatakan, data tersebut lebih banyak dibandingkan mereka yang kembali pada Paskah bulan April 2024.

Portal berita Times of Israel menyebut alasan peningkatan data tersebut mungkin pelarian sementara bagi warga Israel selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali.

Namun, kini telah berubah menjadi tren permanen atau migrasi permanen.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel bulan April, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari dua juta warga Palestina, 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur, dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Diketahui, jutaan orang Israel memiliki kewarganegaraan ganda. Setidaknya, mereka memiliki satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel.

Perang Gaza Israel

Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober 2023 oleh Hamas.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 37.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 86.000 lainnya terluka.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sementara itu, Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Dalam keputusan terbarunya, ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserang pada 6 Mei 2024. (Theresia Vania Somawidjaja)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)