Raja Spanyol Felipe VI dijadwalkan mengunjungi wilayah terdampak banjir di Valencia. (EFE)
Marcheilla Ariesta • 3 November 2024 19:01
Madrid: Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia dijadwalkan mengunjungi wilayah Valencia pada hari ini, Minggu, 3 November 2024. Media Spanyol melaporkan, tempat banjir dahsyat telah menewaskan lebih dari 200 orang.
Harapan untuk menemukan korban selamat surut lima hari setelah banjir bandang menghancurkan kota-kota dan infrastruktur dalam bencana terburuk di Spanyol dalam beberapa dekade.
Hampir semua kematian terjadi di wilayah Valencia, tempat ribuan petugas keamanan dan layanan darurat dengan berburu dengan waktu untuk membersihkan puing-puing dan lumpur mencari mayat.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez menggambarkan bencana alam terburuk dalam sejarah terkini negara tersebut. Ia menambahkan, banjir paling mematikan kedua di Eropa abad ini.
Pemerintah telah menerima permintaan pemimpin wilayah Valencia untuk menambah 5.000 pasukan, dan pengerahan lebih lanjut 5.000 polisi dan penjaga sipil.
“Spanyol melakukan pengerahan personel militer dan pasukan keamanan terbesarnya di masa damai,” tambahnya.
Kota Terkubur Lumpur
Memulihkan ketertiban dan mendistribusikan bantuan ke kota-kota dan desa-desa yang hancur merupakan prioritas saat ini.
Pihak berwenang telah dikecam atas sistem peringatan sebelum banjir, dan beberapa warga yang terdampak mengeluhkan respons terhadap bencana tersebut terlalu lambat.
"Saya sadar responsnya tidak cukup, ada masalah dan kekurangan yang parah, kota-kota terkubur lumpur, orang-orang putus asa mencari kerabat mereka dan kita harus memperbaikinya," kata Sanchez, dikutip dari AFP.
Di kota-kota Alfafar dan Sedavi yang berada di titik nol, tidak terlihat tentara. Sementara itu, penduduk menyekop lumpur dari rumah mereka dan petugas pemadam kebakaran memompa air dari garasi dan terowongan.
"Terima kasih kepada orang-orang yang telah datang untuk membantu kami, kepada mereka semua, karena dari pihak berwenang, tidak ada apa-apa," kata Estrella Caceres, 66 tahun.
Pihak berwenang di wilayah Valencia telah membatasi akses ke jalan selama dua hari untuk memungkinkan layanan darurat melakukan operasi pencarian, penyelamatan, dan logistik secara lebih efektif.
Dengan jaringan telepon dan transportasi yang rusak parah, sulit untuk menentukan jumlah pasti orang hilang.
Sanchez mengatakan listrik telah dipulihkan di 94 persen rumah yang terkena pemadaman listrik dan sekitar setengah dari jaringan telepon yang terputus telah diperbaiki.
“Beberapa jalan tol telah dibuka kembali tetapi jalan lokal dan regional menyerupai "keju Swiss", yang berarti tempat-tempat tertentu mungkin akan tetap tidak dapat diakses melalui darat selama berminggu-minggu,” kata Menteri Transportasi Oscar Puente mengatakan kepada harian El Pais.
Warga biasa yang membawa makanan, air, dan peralatan kebersihan melanjutkan inisiatif akar rumput mereka untuk membantu pemulihan pada Sabtu.
Sekitar 1.000 orang berangkat dari kota pesisir Mediterania Valencia menuju kota-kota terdekat yang hancur oleh banjir.
"Tidak ada yang tersisa. Politisi banyak berjanji. Bantuan akan datang saat waktunya tiba," kata Mario Silvestre, seorang penduduk di kota Chiva yang hancur.
Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah guna menghindari kemacetan di jalan yang akan menghambat pekerjaan layanan darurat.
Pimpinan daerah Carlos Mazon menyebut banjir sebagai "momen terburuk dalam sejarah" pada hari Sabtu dan mengajukan serangkaian usulan untuk membantu wilayahnya pulih, mulai dari infrastruktur hingga dukungan ekonomi.
Ia dijadwalkan mengunjungi daerah yang dilanda banjir bersama dengan para bangsawan.
Badai yang memicu banjir pada Selasa terbentuk saat udara dingin bergerak di atas perairan hangat Mediterania dan merupakan hal yang umum terjadi pada saat ini.
Namun, para ilmuwan memperingatkan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia meningkatkan keganasan, durasi, dan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem tersebut.
Layanan darurat Sabtu malam mengeluarkan informasi terbaru tentang jumlah korban tewas sebanyak 213 orang, sebanyak 210 di wilayah Valencia, dua di Castilla-La Mancha yang berdekatan, dan satu di Andalusia di selatan.
Pihak berwenang telah memperingatkan jumlah korban dapat bertambah, karena kendaraan yang terjebak di terowongan dan tempat parkir bawah tanah telah dibersihkan.
Baca juga: Korban Tewas Banjir Spanyol 211 Orang, Tambahan 10 Ribu Tentara Dikerahkan