Investasi. Foto: Medcom.id.
Jakarta: Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyebut realisasi investasi yang mencapai Rp829,9 triliun di semester I-2024 ini tidak memberi manfaat bagi ekonomi lokal.
Angka-angka fantastis yang terus digembar-gemborkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dinilainya tidak terealisasi dalam kegiatan ekonomi.
"Investasi yang diklaim besar masuk ke Indonesia tidak mendatangkan manfaat positif bagi ekonomi lokal. Usaha dalam negeri banyak yang lesu, penyerapan tenaga kerja juga minim," ujarnya kepada
Media Indonesia dikutip Selasa, 30 Juli 2024.
Nailul mengatakan realisasi investasi tersebut seolah hanya klaim sepihak dari pemerintah. Sebab, masyarakat tidak merasakan dampak ekonominya, malah saat ini lapangan pekerjaan masih sangat minim.
"Maka dari klaim tersebut saya rasa banyak yang tidak bisa kita gunakan sebagai klaim investasi yang masuk ke Indonesia," imbuhnya.
Evaluasi target
Dia meminta agar target dan realisasi investasi tersebut perlu dievaluasi. Bagaimana pun juga kalim investasi yang begitu besar harus mendatangkan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
"Artinya harus ada yang dievaluasi dalam penyerapan investasi kita. Saya rasa kita perbaiki dahulu data investasi yang masuk sehingga bisa memperlihatkan tren sebenarnya dari investasi dalam negeri. Kemudian kita juga harus menurunkan biaya investasi, terutama biaya koruptif yang sudah mengakar dalam birokrasi kita," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut bahwa realisasi investasi yang masuk ke Indonesia di semester I 2024 mencapai Rp829,9 triliun. Angka tersebut mencapai 50,3 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.650 triliun di 2024.