Cuaca Ekstrem Landa Gaza, Ribuan Tenda Pengungsi Terendam

Genangan air terlihat di tengah kompleks pengungsian warga Palestina di Gaza. (Anadolu Agency)

Cuaca Ekstrem Landa Gaza, Ribuan Tenda Pengungsi Terendam

Willy Haryono • 28 December 2025 15:26

Jakarta: Seorang perempuan Palestina tewas dan sejumlah anggota keluarganya luka-luka pada Minggu setelah sebuah bangunan yang sudah rapuh runtuh di tengah badai kuat yang melanda Jalur Gaza. Sumber medis menyebutkan perempuan berusia 30 tahun itu berada di dalam tenda yang berdiri di samping rumah rusak di kawasan Kota Gaza, ketika salah satu dinding bangunan tersebut ambruk.

Selain insiden runtuhnya bangunan, sistem cuaca ekstrem tersebut memicu bencana yang lebih luas bagi ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi di dalam wilayah Gaza.

Dikutip dari Yeni Safak, Minggu, 28 Desember 2025, hujan deras disertai angin kencang yang mulai terjadi sejak Sabtu malam menyebabkan ribuan tenda, yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara, terendam air dan rusak diterjang angin.

Di kota selatan Khan Younis, gelombang laut yang meninggi membanjiri ratusan tenda yang dipasang di sepanjang pantai. Peristiwa itu menghancurkan barang-barang milik warga yang sangat terbatas dan membuat banyak keluarga terpapar cuaca buruk tanpa perlindungan memadai.

Kondisi Hidup yang Rentan

Badai tersebut menyoroti kondisi hidup yang sangat rapuh di kalangan warga Gaza yang mengungsi. Dengan banyak bangunan permanen rusak atau hancur akibat berbulan-bulan operasi militer Israel, warga terpaksa tinggal di tenda-tenda usang atau di dalam bangunan berisiko tinggi yang rawan runtuh.

Cuaca ekstrem saat ini menimbulkan ancaman serius bagi mereka yang kekurangan tempat berlindung layak, sistem drainase, serta perlindungan dari dingin dan hujan.

Runtuhnya bangunan terjadi di wilayah yang telah mengalami pengeboman intensif sejak Oktober 2023. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 71.200 orang tewas dan lebih dari 171.200 lainnya luka-luka akibat konflik tersebut.

Serangan yang berlangsung lama juga merusak infrastruktur sipil Gaza secara luas, sehingga kemampuan wilayah itu untuk bertahan menghadapi bencana alam seperti badai sangat terbatas dan memperparah krisis kemanusiaan yang sudah parah.

Baca juga:  Pada Misa Natal Pertama, Paus Leo Soroti Warga Gaza Menghadapi Musim Dingin

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)