Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Foto: Xinhua
Fajar Nugraha • 1 December 2025 16:05
Moskow: Rusia menuduh Ukraina telah melancarkan serangan terhadap dua kapal tanker minya di Laut Hitam awal pekan ini dan menargetkan terminal minyak utama di dekat pelabuhan Novorossiysk, Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Pada hari Minggu, mengutuk keras serangan tersebut dan mengaitkannya dengan serangan sehari sebelumnya terhadap infrastruktur milik Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), rute ekspor vital untuk minyak Kazakhtan melalui Rusia. Sementara itu, Kiev belum memberikan komentar resmi mengenai tuduhan tersebut.
"Kapal tak berawak menghantam salah satu tambatan titik tunggal terminal yang mendorong pihak berwenang Rusia untuk menghentikan operasi pemuatan dan kegiatan terkait lainnya," ujar keterangan CPC, seperti dikutip dari Anadolu, Senin 1 Desember 2025.
Insiden ini terjadi setelah ledakan di laut pada hari Jumat yang melibatkan dua kapal tanker kosong yang sedang dalam perjalanan menuju Novorossiyk.
Direktorat Jenderal Urusan Maritim Turki mengatakan, bahwa tim penyelamat mengevakuasi awak kapal tanker KAIROS setelah kapal tersebut terbakat 45 kilometer dari pantai Turki akibat faktor eksternal. Sementara itu, kapal kedua, VIRAT, melaporkan terkena hantaman sekitar 35 mil laut lepas pantai.
Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki, Abdulkadir Uraloglu mengatakan, koordinasi antarlembaga nasional sedang berlangsung pasca ledakan tersebut. Kazakhtan, yang ekspornya bergantung pada terminal Novorossiysk, menyampaikan protes resmi pada hari Minggu, sebagai sebuah serangan yang disengaja dan mendesak Ukraina untuk mencegah insiden lebih lanjut.
Zakharova, mengutip video yang beredar di media Ukraina, mengklaim, bahwa layanan keamanan Kiev mengakui keterlibatan atas insiden tersebut. Ia mengatakan, bahwa Moskow memandang serangan tersebut sebagai tindakan merusak upaya internasional menuju perdamaian abadi.
Zakharova juga memperingatkan, bahwa insiden tersebut mengancam kebebasan navigasi di wilayah tersebut. Sementara itu, Ukraina belum menanggapi tuduhan Rusia tersebut.
(Kelvin Yurcel)