Menbud Fadli Zon Luncurkan Buku Sejarah Indonesia Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global

Menteri Kebudayaan Fadli Zon melaksanakan soft launching buku “Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global”. Dok. Kemenbud

Menbud Fadli Zon Luncurkan Buku Sejarah Indonesia Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global

Whisnu Mardiansyah • 15 December 2025 20:52

Jakarta: Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melaksanakan soft launching buku “Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global” bertepatan dengan peringatan Hari Sejarah yang baru saja ditetapkan pada 14 Desember. Peluncuran buku monumental ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kesadaran sejarah nasional dan merawat memori kolektif bangsa.

Penyusunan buku ini merupakan respons konkret pemerintah terhadap aspirasi para sejarawan mengenai perlunya pembaruan penulisan sejarah Indonesia yang telah lama tidak dilakukan secara menyeluruh. Dalam prosesnya, Kementerian Kebudayaan bertindak sebagai fasilitator, sementara otoritas akademik sepenuhnya berada di tangan tim penulis dan editor independen.

“Penulisan buku ‘Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global’ ini untuk memperkaya wawasan masyarakat tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia hingga mutakhir,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya, Senin, 14 Desember 2025.

Ia menjelaskan, dalam dua dekade terakhir telah banyak lahir penelitian sejarah dan arkeologi dengan temuan-temuan baru. Temuan tersebut dinilai penting untuk dikonstruksikan kembali dalam narasi sejarah bangsa yang lebih kaya dan dinamis.

Buku ini disusun dalam sepuluh jilid utama ditambah satu jilid fakta aneka serta indeks. Proses penulisannya berlangsung intensif selama satu tahun penuh, dari Januari hingga November 2025, melalui tahapan yang ketat dan terukur.
 


Karya ini adalah hasil kolaborasi besar dari 123 orang yang terdiri atas penulis, editor jilid, dan editor umum. Mereka berasal dari 34 perguruan tinggi dan 11 lembaga non-perguruan tinggi, hingga menghasilkan karya setebal 7.958 halaman dalam 11 jilid.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, menekankan komitmen terhadap kualitas akademik. “Kami memastikan setiap tahap penulisan berjalan sesuai kaidah akademik, mulai dari sinkronisasi metodologi, penyuntingan substansi, diskusi publik, hingga penyelarasan bibliografi. Ini adalah komitmen kami terhadap akurasi, kualitas, dan keterbukaan,” tegas Restu Gunawan.

Proses tersebut diawasi oleh tiga editor umum, yaitu Prof Susanto Zuhdi, Prof Singgih Tri Sulistyono, dan Prof Jajat Burhanuddin. Secara metodologis, buku ini menempatkan Indonesia sebagai subjek utama sejarah. Narasinya menelusuri akar peradaban bangsa Indonesia sejak ribuan tahun lalu melalui dinamika geososio-historis, termasuk temuan manusia purba, persebaran budaya, dan transformasi masyarakat Nusantara melalui interaksi dengan berbagai peradaban dunia. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menegaskan autonomy historis atau otonomi sejarah bangsa Indonesia.

Soft launching buku ini sengaja dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sejarah yang baru ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 206/M/2025. Tanggal 14 Desember dipilih karena merujuk pada pelaksanaan Seminar Sejarah Indonesia pertama pada 14–18 Desember 1957 di Yogyakarta, sebuah tonggak penting dalam historiografi Indonesia.

Soft launching buku ini pada 14 Desember bukan hanya perayaan intelektual, tetapi juga penegasan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk merawat ingatan kolektif bangsa. Sejarah adalah fondasi, jika kehilangan sejarah berarti kehilangan arah kebangsaan,” pungkas Fadli Zon.

Acara ini dihadiri oleh para sejarawan, akademisi, perwakilan perguruan tinggi, komunitas pemerhati sejarah, serta Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kolektif terhadap upaya penguatan kesadaran sejarah nasional melalui karya ilmiah yang inklusif dan relevan untuk generasi sekarang dan mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)