Survei: Mayoritas Warga Jawa Tengah Pilih Gubernur karena Alasan Emosional

Jakarta: Survei Parameter Politik Indonesia memaparkan data alasan warga Jawa Tengah memilih gubernur. Mayoritas memilih karena faktor emosional.

"Secara umum, masyarakat Jawa Tengah masih memilih gubernur karena alasan yang bersifat emosional atau psikologis dengan 49 persen," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam rilis survei secara daring, Kamis, 22 Juni 2023.

Adi mengatakan 15,1 persen warga Jawa Tengah memilih dengan alasan rasional. Sedangkan 6,5 persen responden lainnya memilih karena alasan sosiologis.

Adi memerinci tiga alasan tertinggi dari masing-masing kategori. Dari 49 persen pemilih faktor psikologis, 8,2 persen diantaranya memilih karena calon gubernurnya terkenal.

"Kemudian alasan ramah/kalem/baik sifatnya 7,3 persen dan baik orangnya 7,2 persen," papar dia.

Berikutnya, dari 15,1 persen pemilih rasional, 9,8 persen responden memilih karena kinerja dan kepemimpinannya bagus. Kemudian 2,8 persen memilih karena calon itu berpengalaman dan 1,6 persen memilih karena calon itu membawa perubahan.

"Selanjutnya dari 6,5 persen pemilih sosiologis, 3,4 persen memilih karena satu daerah, 1,8 persen memilih karena dari kalangan kiai/ulama/religius, dan 0,6 persen keturunan ulama," tutur Adi.

Survei yang dilakukan pada 2 Juni hingga 11 Juni 2023 ini melibatkan responden 800 orang di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling. Responden merupakan penduduk dengan kartu tanpa penduduk (KTP) Jawa Tengah yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen. Sedangkan margin of error 3,5 persen di tingkat provinsi.