NEWSTICKER

OJK Masih Pede Kredit Bisa Tumbuh hingga 10%

Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

OJK Masih Pede Kredit Bisa Tumbuh hingga 10%

Fetry Wuryasti • 6 June 2023 20:51

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat sampai dengan saat ini masih melihat perbankan tetap pada target pertumbuhan penyaluran kredit di level 10 persen. Meski pada paruh kedua 2023, beberapa bank sudah menyerahkan penyesuaian rencana bisnis bank (RBB) kepada OJK.

"Sampai dengan saat ini OJK sudah menerima laporan beberapa bank yang sudah melakukan penyesuaian proses pertumbuhan kredit. Meski terdapat penyesuaian namun perbankan masih nampak tetap optimistis kredit secara agregat dapat tumbuh pada kisaran 10 persen pada tahun 2023," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK periode Mei 2023, Selasa, 6 Juni 2023.

Optimisme pertumbuhan kredit tersebut antara lain didorong oleh perekonomian domestik yang relatif pulih dan tumbuh pascaberakhirnya pandemi covid-19 serta persiapan pelaksanaan Pemilu 2024, yang pada umumnya bisa mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Di sisi lain OJK memberikan dukungan kepada industri perbankan, salah satunya melalui perpanjangan POJK Stimulus Covid-19 hingga Maret 2024 secara tertarget, serta penerbitan ketentuan kebijakan lain yang dianggap perlu.

Pertumbuhan melandai di April

Dian mengakui, melandainya kredit di April berdasarkan kesimpulan sementara OJK, masih terkait dengan masalah siklus atau musiman. Pertumbuhan kredit di awal tahun cenderung selalu turun, dengan pertumbuhan kredit pada April secara historikal umumnya lebih rendah dibandingkan dengan Maret.

"Ini terjadi kecuali pada 2022 yang karena dipengaruhi oleh pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat setelah pandemi," kata Dian.

Selain faktor siklus, OJK juga mencatat penyebab lambatnya pertumbuhan kredit dipengaruhi permintaan kredit yang masih tumbuh terbatas, pencabutan stimulus covid-19 yang secara tidak langsung memberi dampak karena masih adanya ketidakpastian terkait risiko kredit.

Perbankan masih memiliki peluang untuk melakukan revisi rencana bisnis hingga akhir Juni 2023. Namu saat ini target penyaluran kredit dipandang masih sesuai dengan proyeksi.

Untuk mendorong ekspansi kredit perbankan, OJK bekerja sama dengan lembaga lainnya melalui program tim percepatan akses keuangan daerah, juga terus berusaha meningkatkan perluasan akses keuangan masyarakat di daerah melalui pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi daerah penguatan sektor ekonomi prioritas.

Terkait fungsi intermediasi perbankan, kredit perbankan per April 2023 secara nasional meningkat di atas delapan persen, namun memang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit Maret 2023 yang mencapai 9,93 persen dan per Desember 2022 yang mencapai 11,35 persen.

"Namun demikian kami memandang hal tersebut relatif masih wajar. Kredit perbankan tetap mencatat pertumbuhan yang relatif baik," sebutnya.

Optimistis tumbuh 10 persen

Kebijakan stimulus terkait covid-19, lanjutnya, secara bertahap telah direlaksasi. OJK tetap memperhatikan kondisi terkini agar dapat mengantisipasi dampak perkembangan kondisi domestik maupun global yang masih banyak tantangan dan ketidakpastian.

Berbagai hal itu bisa memengaruhi kondisi dan ekspektasi pelaku ekonomi, termasuk berdampak terhadap pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia.

Meski demikian OJK berharap dan tetap memiliki keyakinan kredit perbankan masih tetap bertumbuh sejalan dengan target, tetap akan menyalurkan kredit dengan pertumbuhan setidaknya 10 persen sampai dengan akhir tahun 2023.

"Ini akan didorong dengan berbagai program pemulihan dan berjalannya perekonomian. Kami juga berharap pertumbuhan tersebut tetap dilandasi pada prinsip kehati-hatian. Perbankan diharapkan terus melakukan evaluasi dan adaptasi terkait dengan pertumbuhannya di pasca pandemi," pungkas Dian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)