Direkomendasikan Jadi Ketua Bappilu, Sandi Tetap Berpotensi Jadi Cawapres PPP

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dalam Rapimnas di Jakarta. MI/Rifaldi Putra Irianto

Direkomendasikan Jadi Ketua Bappilu, Sandi Tetap Berpotensi Jadi Cawapres PPP

Media Indonesia • 16 June 2023 21:18

Jakarta: Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno cocok untuk mengemban tugas sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP. Hal itu diungkapkan Mardiono dalam sambutannya di acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-6 PPP.

"Saya berpandangan bahwa kita perlu adanya tokoh yang dapat membawa elektoral menuju sukses pada pemilu yang akan datang. Karena kita tahu Pak Sandi memiliki tingkat elektoral yang tinggi, maka tentu harus kita beri beban tugas yang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya," kata Mardiono di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023.

Pengalaman Sandiaga yang sudah dua kali terjun dalam pemilihan umum yakini pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan di Pilpres 2019, dirasa Mardiono membuat Sandiaga menjadi sosok yang pas untuk mengisi posisi tersebut. Terlebih pada dua kesempatan itu Sandiaga mendapatkan hasil yang cukup sukses.

"Saya percaya Pak Sandi akan mampu menjalankan tugas itu tetapi memang hari ini belum jadi keputusan. InsyaAllah nanti keputusannya akan besok. Dan apakah dengan mandat tugas itu Pak Sandi akan menerima," ujar Mardiono.

Kendati Mardiono merekomendasikan Sandiaga menjadi Ketua Bappilu, namun dia menegaskan hal tersebut tidak menghapuskan peluang Sandiaga sebagai cawapres yang bakal diajukan PPP untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo. Namun keputusan itu nantinya akan dibahas dalam Rapimnas.

"PPP menyadari sepenuhnya bahwa yang kita putuskan ini bukan main-main, ini soal presiden dan wakil presiden. Sehingga PPP harus cermat dan Berhati-hati. Jadi tidak memutuskan itu hanya diatas tetapi sampai ke tingkat arus bawah. Jadi insyaAllah apapun yang diputuskan selalu mengedepankan asas kemusyawaratan kolektif kolegial," tukasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)