Wujudkan Indonesia Emas Selayaknya Lari Maraton

Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR 2023. (tangkapan layar)

Wujudkan Indonesia Emas Selayaknya Lari Maraton

Husen Miftahudin • 16 August 2023 12:18

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini pemerintah secara gigih terus mengupayakan agar bisa mewujudkan Indonesia Emas, setidaknya tercapai pada 2045.

Jika diibaratkan, langkah dan upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas tersebut sama seperti seseorang yang sedang lari jarak jauh (maraton). Bukan jalan-jalan sore (jalan santai) atau lari cepat jarak pendek (sprint).

"Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang, karena kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint. Tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," tegas Jokowi dalam Pidato Kenegaraan RI, Rabu, 16 Agustus 2023.

Terkait hal tersebut, pemerintah melakukan berbagai macam langakah dan upaya. Diantaranya membangun dari desa pinggiran dan daerah terluar, yang pada akhirnya dapat memeratakan perekonomian nasional secara menyeluruh.

"Memeratakan ekonomi kita dengan dana desa yang kita gelontorkan. Total (dana desa yang sudah digelontorkan) mencapai Rp539 triliun dari tahun 2015 sampai dengan 2023," papar Jokowi.

Selain itu, konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum dan pencegahan korupsi. "Semua itu menjadi modalitas kita untuk meraih kemajuan," ungkap Presiden.

Baca juga: Presiden Tekankan Peluang Besar Raih Indonesia Emas 2045
 

Jadi negara maju


Di sisi lain, upaya tersebut juga diyakini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasar hitung-hitungan perkiraan dalam 10 tahun, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia akan mencapai Rp153 juta atau setara USD10.900.

Sementara dalam 15 tahun, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia akan mencapai Rp217 juta atau setara dengan USD15.800. Angka ini sudah melewati kriteria batas pendapatan negara maju yang mencapai USD12.375 per kapita per tahun.

Sementara dalam 22 tahun yang akan datang, pendapatan per kapita Indonesia diprediksi akan mencapai Rp331 juta atau setara dengan USD25 ribu. Sebagai perbandingan, pada 2022, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia berada di angka Rp71 juta.

"Artinya, dalam 10 tahun lompatanya bisa dua kali lipat lebih, dimana fondasi untuk menggapai itu semua sudah kita mulai, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing kita," terang Jokowi.

Soal daya saing, berdasarkan data International Institute for Management Development (IMD), peringkat Indonesia pada 2022 berada di posisi 34. Ranking ini naik dari posisi di tahun sebelumnya yang berada di ranking 44.

"Oleh sebab itu saya berulang kali menyampaikan kepemimpinan kedepan sangat menentukan masa depan Indonesia. Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak, untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini," ucap Jokowi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)