NEWSTICKER

Langka, Pemerintah Kaji Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Wakil Presiden Maruf Amin. FOTO: dok Setwapres

Langka, Pemerintah Kaji Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Indriyani Astuti • 11 August 2023 13:54

Tuban: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menuturkan pemerintah saat ini tengah membahas evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi sehingga lebih tepat sasaran. Pasalnya, distribusi pupuk bersubsidi menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan para petani, apalagi pupuk dikabarkan sempat langka.

"Kalau sistem ini kurang efektif, maka akan diubah, yaitu mencari cara yang paling efektif supaya pupuk itu diterima ke tangan yang berhak," ujar Wapres, usai menghadiri Peresmian Masjid KH Hasyim Asy'ari Ma’had Bahrul Huda, Jl. Letda Sucipto, Perbon, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikutip Jumat, 11 Agustus 2023.


Wapres menuturkan pupuk bersubsidi seharusnya diterima sesuai nama dan alamat penerima manfaat. "Siapa yang berhak menerima itu sesuai data by name by address,” imbuh dia.

Saat ditanya mengenai kemungkinan pupuk subsidi disalurkan menjadi bantuan tunai, Wapres menyampaikan masih membahas opsi-opsi yang ada dan mematangkannya. “Apakah nanti dalam bentuk uang, itu belum, belum sampai ke sana,” sebut Wapres.

Wapres mengungkapkan usulan agar bantuan pupuk bersubsidi disalurkan dalam bentuk tunai memang ada. Tetapi pemerintah khawatir uang itu nantinya digunakan oleh penerima manfaat untuk membeli hal lain.


"Kalau dulu bantuan tunai itu memang iya. Waktu itu ada usulan supaya diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat. Walaupun ada pikiran kalau dalam bentuk tunai nanti tidak dibelikan beras, tapi dibelikan rokok gitu kan," tutur dia.

Wapres menyebutkan bantuan tunai memang punya keunggulan. Dalam konteks bantuan sosial beras misalnya, bantuan dialihkan dalam bentuk tunai, tidak lagi beras. Pemerintah, ujar wapres, tidak perlu membeli kantong beras. Selain itu, penerima manfaat dapat membeli beras di warung-warung sehingga menghidupkan usaha kecil.

"Tapi setelah dipertimbangkan, kemudian lebih efektif, lebih bagus. Tidak perlu menyediakan kantong berasnya, tidak perlu juga harus diangkut dari satu daerah, sehingga bisa membeli berasnya di warung-warung sekitarnya, juga menghidupkan warung kecil," kata Wapres.

"Dan ternyata itu lebih efektif dan lebih sampai kepada yang berhak," ujar dia.

Wapres menyebutkan pemerintah akan mengambil opsi terbaik melakukan antisipasi kelangkaan pupuk di kalangan petani. "Pupuk ini sedang dipertimbangkan dan saya kira akan diambil cara yang terbaik. Kalau itu yang terbaik, tentu akan diambil," pungkas Wapres.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)