Penjualan Tanah di Kawasan Industri Thailand Laris Manis

Thailand. Foto: Unsplash.

Penjualan Tanah di Kawasan Industri Thailand Laris Manis

Arif Wicaksono • 29 August 2024 19:12

Bangkok: WHA Corp, pengembang kawasan industri terbesar di Thailand, memperkirakan meningkatnya permintaan dari produsen dan perusahaan asing akan memicu lonjakan penjualan tanah pada paruh kedua tahun in

Baca juga: Thailand Siapkan Satgas Hadapi Tsunami Impor Barang Tiongkok


"Perusahaan itu memperkirakan penjualan lahan akan melonjak hingga 224 hektare (ha) antara Juli dan Desember 2024 atau meningkat sekitar 40 persen dari semester pertama," kata Kepala Keuangan Thailand Natthapatt Tanboon-Ek, dilansir Business Times, Kamis, 29 Agustus 2024.

Dia menjelaskan, kontrak terbesar akan diberikan untuk dua proyek pusat data selama beberapa bulan ke depan. Namun dia  menolak menyebutkan pembelinya.

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini menawarkan pajak dan insentif lainnya untuk menarik investasi baru dari perusahaan seperti BYD, Chongqing Changan Automobile, dan Western Digital.

Partai Pheu Thai yang berkuasa mengandalkan investasi asing baru untuk menyegarkan kembali pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja menghadapi tingginya utang rumah tangga yang menekan konsumsi domestik.

"Kami sangat optimis dengan prospek kami untuk sisa 2024 karena beberapa produsen asing telah mempercepat pembelian tanah mereka. Permintaan yang kuat telah memungkinkan kami untuk menaikkan harga tanah hingga dua digit dibandingkan 2023," tegas Natthapatt.

Didominasi perusahaan Tiongkok

Menurut Natthapatt, lebih dari separuh pembeli lahan baru adalah perusahaan Tiongkok yang bergerak di berbagai industri seperti otomotif, elektronik, dan peralatan listrik.

"Lonjakan penjualan properti kemungkinan akan membantu WHA mencapai rekor penjualan dan laba bersih pada 2024," kata dia.

Pemerintah Thailand menyetujui aplikasi investasi senilai 458 miliar baht pada paruh pertama tahun ini, naik 35 persen dari periode yang sama pada 2023. Kenaikan ini dipimpin oleh proyek elektronik, otomotif, dan peralatan listrik.

Divisi layanan web Amazon.com dan NEXTDC Australia termasuk di antara perusahaan asing yang telah mengumumkan rencana investasi pusat data baru di Thailand untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat akan layanan AI dan komputasi awan.

Laba bersih WHA hampir dua kali lipat pada semester pertama menjadi 2,65 miliar baht. Sahamnya naik hampir tiga persen tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 3,6 persen pada indeks acuan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)