Laju Wall Street Melemah Setelah Data AS Terbaru

Wall Street. Foto: Unsplash.

Laju Wall Street Melemah Setelah Data AS Terbaru

Arif Wicaksono • 26 April 2024 08:28

New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan kemarin, (Jumat WIB). Dow Jones Industrial Average kehilangan 375 poin karena pasar melihat data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
 

baca juga:

Jelang Pengumuman PDB AS, Wall Street Melandai



Pada penutupan perdagangan Kamis, 25 April 2024, indeks komposit Dow Jones jatuh 0,98 persen dengan berada pada level 38.085. Indeks komposit S&P500 jatuh pada level 0,46 persen. Kemudian Indeks komposit Nasdaq jatuh 0,64 persen.

Saham Meta anjlok ketika perusahaan media sosial tersebut memberikan panduan yang mengecewakan setelah melaporkan pendapatan yang dibawah perkiraan. Pasar sedang menunggu hasil Microsoft dan induk Google, Alphabet.

Data terbaru menunjukan pertumbuhan ekonomi AS melambat namun inflasi tetap tinggi. Perkiraan awal PDB AS pada kuartal pertama naik 1,6 persen, tahun-ke-tahun, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,4 persen. Sementara itu, indeks inflasi PCE inti naik 3,7 persen pada periode yang sama, dibandingkan ekspektasi kenaikan 3,4 persen

Pertumbuhan yang lambat dan inflasi yang tinggi merupakan skenario yang sulit bagi perekonomian dan telah menyebabkan stagflasi di era sebelumnya, seperti tahun 1970an.

Ekonomi akan melambat

Namun, inflasi merupakan kejutan yang tidak menyenangkan, dan situasinya bisa menjadi lebih rumit lagi dengan adanya laporan pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Kepala Ekonom LPL Financial Jeffrey Roach menuturkan perekonomian kemungkinan akan mengalami perlambatan lebih lanjut pada kuartal-kuartal berikutnya karena konsumen kemungkinan besar sudah mendekati akhir pengeluaran belanja mereka.

"Tingkat tabungan menurun karena inflasi yang tinggi memberikan tekanan yang lebih besar pada konsumen,” kata Jeffrey Roach, dilansir Business Insider.

Dia memperkirakan inflasi akan mereda sepanjang tahun ini karena permintaan agregat melambat, meskipun jalan menuju target dua persen The Fed masih terlihat masih jauh. Obligasi Treasury 10-tahun melonjak lima basis poin menjadi 4,704 persen juga menekan harga saham AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)